Pekanbaru (05/10/2022) – Akhir-akhir ini semakin populer jenis olahraga aero sport. Olahraga ini dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan nama Olahraga Dirgantara. Sedikitnya ada 9 (sembilan) jenis olahraga dirgantara ini yaitu aero modelling, paralayang, terjun payung, terbang layang, gantole (layang gantung), microlight, pesawat swayasa, paramotor, dan drone.
Sebagai kelompok olahraga dirgantara, umumnya jenis aero sport di atas berada di bawah sebuah federasi olahraga induk yaitu Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). FASI didirikan oleh pemerintah Indonesia pada 17 Januari 1972 untuk membina, mengembangkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan olahraga dirgantara segenap warga negara Indonesia di manapun berada, serta segenap olahragawan dirgantara di seluruh wilayah Republik Indonesia apapun kewarganegaraannya.
Tulisan kali ini tidak akan membahas semua jenis olahraga dirgantara seperti yang disebutkan di atas. Hanya saja dibatasi untuk beberapa jenis istilah olahraga dirgantara saja yaitu paralayang, paragliding dan paramotor. Hal ini karena ada hubungannya dengan Kampus STKIP Rokania, yang berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Apa hubungannya? Yaitu adanya dukungan Kampus STKIP Rokania terhadap olahraga yang disebutkan di atas.
Kampus STKIP Rokania memiliki sebuah parasut berlogo “ROKANIA” yang sering diterbangkan menggunakan paramotor. Dukungan ini diberikan karena salah satu mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) merupakan atlet paramotor Riau. Namanya Supratman, lebih akrbanya dipanggil Maman. Dia sudah lama menekuni olahraga ini dan sering terbang pada beberapa event yang diadakan oleh pihak Pemprov, Pemkab, masyarakat dan kampus.
Beberapa hari ke depan Supratman juga akan terbang pada saat acara puncak peringatan Hari Jadi Ke-23 Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Tepatnya pada 12 Oktober 2022 ini. Lokasi terbang di atas Kompleks Bina Praja Rokan Hulu di Pasir Pengaraian dan sekitarnya. Kemudian dijadwalkan terbang lagi di langit Rokan Hulu pada saat acara Dies Natalis Ke-8 STKIP Rokania (17/10/2022) dan pada saat acara Wisuda Ke-5 STKIP Rokania yang dijadwalkan antara 20 s.d. 30 Oktober 2022.
Banyak yang belum paham membedakan istilah paralayang, paragliding dan paramotor. Inilah saatnya dijelaskan pengertian istilah tersebut dengan mengutip beberapa sumber. Pertama, paralayang adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut) yang lepas landas dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Induk organisasinya adalah PLGI (Persatuan Layang Gantung Indonesia), sedangkan PLGI sendiri di bawah naungan FASI (Federasi Aero Sport Indonesia). Biasanya olahraga paralayang bermula dari atas sebuah bukit atau puncak, kemudian memanfaatkan angin termal dan angin naik di tebing bukit. Parasut paralayang tidak dilengkapi dengan mesin/motor.
Kedua, paragliding dibaca: “paraglaiding”, adalah nama paralayang dalam Bahasa Inggris. Maksudnya sama dengan paralayang. Atlet yang melakukannya disebut paraglider (baca: paraglaider). Dikutip dari dictionary.cambridge.org dikatakan bahwa paragliding is the sport of jumping out of an aircraft with a special parachute that allows you to travel a long horizontal distance before you land. Yaitu olahraga yang dimulai dari terjun dari atas pesawat dengan parasut khusus yang membuat para atletnya terbang secara horizontal sebelum turun/mendarat. Namun saat ini paragliding bisa saja dilakukan dengan meluncur dari atas bukit (tanpa harus menggunakan pesawat).
Ketiga, paramotor adalah sejenis olahraga dirgantara dengan parasut khusus dan menggunakan mesin ringkas (bisa bongkar pasang) sehingga untuk meluncur pertama tidak perlu dari atas bukit namun dapat dilakukan menggunakan kekuatan mesin baling-baling dari atas daratan. Jenis paramotor inilah yang digunakan oleh Supratman untuk terbang membawa parasut berlogo “ROKANIA” tersebut.
Saat dikonfirmasi kepada Supratman beberapa waktu lalu, berat mesin paramotor yang biasa dipakainya itu mencapai 40 kg. Mesin seberat itu disandang di punggung. Namun jika sudah dalam kondisi hidup dan baling-balingnya berfungsi maka mesin itu sendiri yang menjadi pendorong. Bahkan setelah berada di udara dengan mesin hidup maka berat mesin berganti dengan dorongan ke depan yang membantu mengarahkan parasut. (hf)