Pasir Pengaraian (15/04/2023) – Hari ini sudah memasuki 24 Ramadan 1444 H. Tidak terasa sekitar 5 atau 6 hari lagi sudah Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Semoga saja kita diberi umur yang panjang sehingga momen-momen tersebut dapat dilalui bersama. Sisa hari yang sepekan ini masih banyak momen-momen puasa yang dapat dilakukan. Terutama sekali kegiatan berbuka puasa bersama.
Kali ini dalam serial Ramadan 1444 H akan dibahas mengenai buka puasa bersama yang telah dilaksanakan oleh masing-masing Program Studi di STKIP Rokania. Ada hal menarik yang dapat diamati dari pelaksanaan buka puasa tersebut. Jika tidak ditulis maka hal-hal yang menarik ini akan terkubur bersama waktu. Tahun depan dapat dilihat kembali berita tentang momen ini di media ini sehingga dapat dievaluasi dan dijadikan pula pedoman untuk pelaksanaan acara yang sama.
Ada ide atau gagasan menambahkan kreativitas dalam acara buka bersama itu. Gagasan ini muncul menjadi nilai tambah (value added) yang dapat dimanfaatkan bersama. Berbagai macam kreativitas tersebut terlihat dan dapat menjadi contoh pada pelaksanaan buka bersama tahun ini. Bayangkan jika acara buka bersama hanya berupa makan dan minum saja, lalu kemudian salat magrib, dan setelah itu pulang. Apa nilai tambah yang didapat? Kadang-kadang malah membosankan.
Nah! Supaya memiliki nilai tambah dan juga mungkin nilai ibadah, maka perlu acara buka bersama itu di-enrich atau diperkaya dengan ide-ide lain dalam pelaksanaannya. Sudah banyak yang membuat acara buka bersama dengan menyelipkan tausiah atau ceramah sebelum waktu berbuka. Begitu pula dengan pembacaan ayat suci Al Quran sebelum waktu berbuka. Sebenarnya itu termasuk juga yang memperkaya acara buka bersama. Namun sudah terkesan lumrah atau sudah umum dilakukan. Hal-hal lain yang tidak bertentangan dengan ajara Islam dapat saja dilakukan bersempena kegiatan buka bersama.
Sebagaimana acara buka bersama yang dilakukan oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) pada 19 Ramadan (10/04) di Lingkar Café, mereka mengemasnya dalam acara Hura-Hura Sastra Jilid III. Sebuah rangkaian acara promo yang menampilkan karya-karya sastra baik puisi dan lain-lain, yang sekarang sudah 3 kali dilaksanakan. Setelah itu ketika tiba waktu berbuka puasa maka mereka pun berbuka puasa bersama. Ini sangat menarik karena memiliki nilai tambah yang sesuai dengan program studinya. Namun sebelumnya ada tausiah yang disampaikan oleh Fajar Shodikin Nasution (Kabid Keagamaan HIMA PBSI) bertema “Tiga Bingkai yang Allah Berikan kepada Kita yang Hidup di Bulan Ramadan Ini.”
Selanjutnya pada hari yang sama juga Senin (10/04) Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi (PJKR) melaksanakan buka puasa bersama pula di Pondok Ikan Bakar Ngarai Sebotih, Desa Koto Tinggi. Apa yang istimewa di sini? Tentu saja ada, pemandangan dari lokasi restoran ke arah sungai Batanglubuh merupakan suatu kenikmatan tersendiri. Di seberangnya dulu ada sebuah kampung bernama Kampung Sebotih. Saat ini sudah ditinggalkan akibat sering kena banjir. Para penduduknya pindah ke berbagai kampung yang lain, seperti Kampung Ngarai, Kampung Pasir Kota Baru, dan Kampung Planet. Seperti halnya penulis, yang merupakan salah satu penduduk asal Kampung Sebotih, pindah ke Kampung Planet (Pasirputih Timur).
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yaitu para dosen dan pegawainya, melaksanakan acara berbuka bersama pula pada Kamis (13/04) bertepatan dengan 22 Ramadan 1444 H. Acaranya dilaksanakan di rumah salah satu dosen PGSD yaitu Abdul Putra Ginda Hasibuan, S.IP., MA. Acaranya lebih unik lagi, karena dibarengi dengan pembacaan Surah Yaasiin, Tahlil dan Do’a. Ini dilakukan sekaligus takziah atas wafatnya orang tua (ayahanda) Abdul Putra Ginda Hasibuan beberapa pekan yang lalu. Acaranya menjadi lebih bermakna dan dapat nilai tambah berupa ibadah takziah.
Terakhir pada hari ini, sore nanti direncanakan acara berbuka bersama seluruh dosen dan pegawai biro STKIP Rokania (saat ini sedang dalam proses perubahan bentuk menjadi Universitas Rokania). Acara akan diadakan di Aula PUTERA Rokania yang dimulai sekitar pukul 15:00 WIB. Apa yang istimewa? Karena berita ini terbit sebelum acara maka yang dapat dikomentari hanyalah prosesnya. Dalam prosesnya, acara masak-memasak untuk menu berbuka dilakukan oleh para mahasiswa dan dosen. Ini sangat menarik dan menantang karena disamping membiasakan diri memasak bagi yang sudah biasa juga memberikan pengalaman baru bagi beberapa mahasiswa yang ikut memasak. Semoga saja ini bermanfaat bagi mereka dalam menata kehidupan untuk masa depan, sesuai moto dari Rokania.
Laporan: Hasrijal Farmaduansa