Koran Harian Riau Pos edisi Ahad tanggal 21 September 2014 pada halaman Mancing Asyik memuat artikel tentang bersatunya tiga komunitas dalam melakukan beberapa kegiatan. Berikut ini artikelnya:
Trip Memancing Tiga Komunitas
Untuk pertama kalinya trip memancing toman secara bersama-sama dilakukan oleh tiga buah komunitas yang berbasis lingkungan di wilayah Siak. Komunitas yang dimaksud adalah Komunitas Pemancing Riau (KoPeR), Komunitas Tong Sampah (KTS) dan Bina Cinta Alam (BCA). Ketiga komunitas ini lahir dan besar serta berkembang dari hobi yang sama. Boleh dikatakan bahwa komunitas ini adalah komunitas hobi yang tidak bisa lepas dari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Komunitas Pemancing Riau (KoPeR) adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menghimpun para pemancing di provinsi Riau. KoPeR berpusat di Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi, dan memiliki jaringan di tiap kabupaten/kota di Riau. Komunitas Tong Sampah (KTS) adalah sebuah komunitas yang anggotanya adalah para pehobi fotografi. Komunitas ini eksis di wilayah Siak dan selalu mengadakan kegiatan dan sesi pemotretan terutama mengabadikan keindahan alam. Sedangkan Bina Cinta Alam (BCA) adalah komunitas para pencinta alam yang merupakan tempat berkumpulnya para pencinta alam, kader konservasi dan aktivis lingkungan.
Trip memancing toman yang dilakukan oleh ketiga komunitas ini diketuai oleh Tarsono Renggo. Selain sebagai pemancing dan aktif di grup KoPeR, dia juga sangat aktif dalam usaha konservasi lingkungan. Menurutnya, hobi memancing ini hendaknya bukan hanya sekedar hobi namun ke depannya bisa dikelola menjadi wisata alam melengkapi wisata yang ada di Kabupaten Siak khususnya dan Provinsi Riau umumnya. Oleh sebab itu, kelestarian alam dan kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki harus dijaga dengan baik.
Dalam trip bersama ini tentu saja masing-masing anggota komunitas memiliki sudut pandang atau persepsi yang berbeda dalam aktivitasnya. Sudah jelas bahwa para pemancing yang mewakili KoPeR yaitu Tarsono, Rinjani Akbar dan Ulul Azmi sibuk dengan kegiatan memancing toman. Sementara Uchok dan Ibnu dari KTS sibuk mengabadikan momen-momen yang ada termasuk memotret para pemancing yang sedang beraksi. Sedangkan para personil dari Bina Cinta Alam (BCA) yaitu Rudie Rahman dan Herman adalah pemandu dalam mencari spot di pedalaman hutan yang dikunjungi. Mereka juga menjelaskan tentang pentingnya bersatu dalam menjaga kelestarian alam yang ada.
“Kami merasakan pengalaman yang berbeda karena baru pertama kali ini komunitas yang berbeda bisa kompak seperti ini. Walaupun anggotanya masih muda-muda namun mereka mampu berkarya di bidangnya. Ini tentu memacu kami untuk tetap terus berkarya dalam bidang masing-masing untuk kemajuan negeri ini,” ujar Rinjani Akbar dan Ulul Azmi.
Uchok dan Ibnu dari KTS menyampaikan kesannya bahwa awalnya mereka ngeri dan takut waktu pertama masuk menuju spot memancing yang berlokasi di hutan, namun akhirnya mereka semakin berani dan menikmati alam karena dipandu oleh para personil dari BCA. “Benar-benar keren hunting dan adventure kali ini,” lanjutnya dengan penuh semangat.
Komunitas Bina Cinta Alam (BCA) tidak ketinggalan menyampaikan kesan dan harapannya atas keikutsertaan mereka dalam trip memancing ini. Komunitas ini berterima kasih kepada dua komunitas itu karena telah dilibatkan dalam kegiatan yang baru seperti ini. Mereka merasa bangga dan berbesar hati sebab peran mereka dalam mengembangkan pariwisata di Siak mendapat dukungan dari komunitas lainnya.
“Kedepan peran kami hendaknya menjadi prioritas dalam mengedepankan pariwisata di Kabupaten Siak. Kami sebagai komunitas yg bergerak dalam bidang fotografi bisa menjadi garda terdepan dalam hal promosi pariwisata yang kelak bakal menjadi pariwasata andalan sehingga dapat menarik minat pengunjung. Ini nantinya akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” harap Rudie dan Herman.
Akhirnya trip memancing bersama tiga komunitas ini dapat disimpulkan dalam tema “Bersatu Menikmati Indahnya Alam yang Masih Terjaga, Guna Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatruan Anak Bangsa dan saling Melengkapi Satu Komunitas dengan Komunitas Lain.” Trip ini menyatukan kegiatan konservasi yang berbasis pemberdayaan masyarakat dengan wisata alam yang termasuk di dalamnya wisata memancing dengan berbagai potensi alam yang ada.
Terima kasih,
Penulis,
Hasrijal Farmaduansa