Pekanbaru (27/03/2024) – Danau/Hutan Bukit Suligi merupakan objek wisata yang paling banyak diminati. Disebut Bukit Suligi karena berada di sini kesejukan dan ketenangan hati yang meliputi pemandangan yang indah menjadikan kita seakan berada di atas keasrian alam. KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus) ini memiliki luas sekitar 2.183 hektar dan berada di tapak hutan lindung Bukit Suligi. KHDTK ini ditetapkan oleh Menteri Kehutanan di 2009. KHDTK ini diberi sebutan Hutan Diklat Bukit Suligi untuk menunjang pendidikan dan pelatihan. Hutan Diklat Bukit Suligi ini bukan hanya untuk tempat pelatihan saja, tetapi hutan ini juga bisa dijadikan tempat piknik atau perkemahan, dan banyak juga anggota MAPALA yang memakai tempat ini untuk berbagai kegiatannya.
Hutan Diklat Bukit Suligi (HDBS) ini dahulunya dilengkapi dengan beberapa wahana bebek dayung yang dikelola oleh masyarakat yang ada di sekitar. Dulu pernah ada flyingfox, namun waktu musim kebakaran di tahun 2000-an oleh helicopter BNPB sling flyingfox tersebut dipakai untuk menyiramkan air. Namun sejak saat itu tidak pernah dipasang lagi karena untuk memasang flyingfox itu harus memanggil tenaga teknisinya lagi. Sekarang wahana itu sudah ditiadakan karena mendapat musibah kebakaran di 2000-an. Sekarang wahana wisata di Hutan Diklat Bukit Suligi ini yaitu Danau Buatan, awalnya danau ini berasal dari salah satu penambangan timah di tahun 1980-an, sekarang penambangan timah ini sudah tidak aktif lagi dan jadilah danau, Danau Bukit Suligi ini sekarang menjadi sumber air bagi masyarakat sekitar walaupun musim kemarau danau ini tidak mengalami kekeringan karena dulunya dari hutan yang memiliki sumber mata air, air danau ini dimanfaatkan sebagai tenaga listrik dinamakan PLTA menggunakan turbin untuk digunakan sehari.
Pada tahun 2000-an Hutan Diklat Bukit Suligi ini mengalami kebakaran karena disebabkan kondisi alam, maupun kebakaran yang disebabkan oleh tangan-tangan jahil manusia, dan di daerah tersebut terdapat perkebunan kelapa sawit kemungkinan besar mereka membuka ladang dengan membakar lahan namun karena tidak terkontrol maka terjadilah kebakaran besar di hutan ini. Beberapa tahun ini tingkat kebakaran kita sekarang sudah berkurang.
Hutan Diklat Bukit Suligi ini dipenuhi banyak sekali tanaman-tanaman yang dilindungi seperti kayu-kayuan contohnya jenis meranti, kruing, dan jenis tanaman kayu-kayuan keras lainnya. Di hutan Bukit Suligi ini tidak hanya ada pemandangan yang indah tetapi banyak tanaman yang terlindungi seperti sejenis bunga bangkai dan pohon cendana. Di hutan bukit suligi ini juga menyediakan mes/rumah inap untuk karyawan yang kerja di hutan pelatihan Bukit Suligi. Hutan Bukit Suligi ini juga menyediakan masjid dan asrama bagi pengunjung/mahasiswa kehutanan yang sedang pelatihan di hutan Bukit Suligi.
Hutan pelatihan Bukit Suligi ini juga bekerja sama dengan di demplot agro forestry ini tidak jauh tempatnya dari hutan pelatihan Bukit Suligi. Di kebun Agro demplot forestry banyak menanam berbagai macam tanaman seperti: nangka, singkong, durian, pisang, jeruk nipis, aren dan fasilitas lainnya seperti kantor karyawan. (Disarikan dari berbagai sumber)
Penulis: Eka Maryani (Mahasiswa PBSI Universitas Rokania)
Editor: Hasrijal