Kolaborasi dan Sinergi Usahawan Purna Karya Suka Group
(Studi Kasus pada “Alumni” Karyawan Suka Group)
Oleh : Yusri Bakar
Pendahuluan
“Dulu Kita Pernah Bersama dan Akan Tetap Bersama”, moto ini sangat erat kaitannya dengan “Alumni Suka Group”. Dikukuhkan dalam acara Halal Bi Halal “Alumni Suka Group” Riau di Wareh Kupie Pekanbau (setelah Hari Raya Idul Fitri 1445H). Disebut Alumni di sini adalah para mantan karyawan grup usaha SUKA atau PT. Sutan Kasim dan PT. Suka Fajar beserta perusahaan afiliasinya – redaksi.
Sekarang Alumni Suka Group sudah hampir 200 orang, ingin merajut kekompakan, digagaslah bagaimana mengadakan Reuni Akbar. Kata berjawab, gayung bersambut, Syamsir GM salah seorang alumni senior, mengajak alumni lain untuk menginisiasi diadakan Reuni Akbar di Padang. Singkat cerita, acara terlaksana tanggal 5 Januai 2025 di Uje Cafe, Jln By Pass Padang. Acara meriah dengan tema “Dulu Pernah Bersama, Akan Tetap Bersama & Melanggengkan Silaturahmi Sesama Alumni Suka Group”.
Lantas siapakah Alumni Suka Group itu? Coba diadakan pengelompokan Alumni Suka Group : 1) Karyawan yang karena usia, telah memasuki masa pensiun; 2) Karyawan mencari perusahaan yang lebih baik dan pindah kerja ke tempat lain; 3) Karyawan yang mengikuti seleksi dan diterima jadi pegawai negeri; 4) Karyawan yang mengalami tekanan dan ingin usaha mandiri, mengundurkan diri dari Suka Group dan mendirikan perusahaan atau berusaha sendiri. Tulisan ini lebih menyoroti kelompok usahawan ini, bagaimana cara nya sehingga bisa jadi pengusaha. Padahal untuk jadi pengusaha diperlukan persiapan yang matang. Proses kewirausahaan atau entrepreneurship adalah melibatkan lebih dari penyelesaian masalah dalam manajemen dan harus menemukan, mengevaluasi dan mengembangkan sebuah peluang dengan menggunakan kekuatan yang menghalangi terciptanya hal yang baru (Robert D. Hisrich, 2008).
Untuk melihat latar belakang menjadi pengusaha, menilai perkembangannya, diadakan survei, identifikasi, konfirmasi yang diresumekan dalam bentuk profile alumni pengusaha. Kalau masih belum cukup, dilengkapi dengan data kualitatif sehingga dapat dilihat prospektus perkembangan usaha kedepan. Tulisan ini juga ingin mengangkat tema, mungkinkah sesama alumni suka group, yang produknya rada berbeda untuk berkolaborasi dan bersinergi secara batin dan silaturahim, berlanjut dalam suatu bentuk transaksi.
Para Pengusaha Alumni Purna Karya
Sebelum acara Reuni Akbar Alumni Suka Group 5 Januari 2025 secara kasat mata belum terlihat jelas siapa yang jadi pengusaha. Samar dari kejauhan mulai tampak satu atau dua, sudah mulai eksis berusaha. Muncul rasa penasaran, ingin tahu, sudah banyakkah alumni yang jadi pengusaha? Untuk menjajaki ini dilempar pertanyaan spontan ke WA-group, adakah alumni yang jadi pengusaha. Muncul jawaban dari rekan dan teman, ternyata ada 20 orang dengan berbagai latar belakang. Kenyataan ini membuat Tim Inisiasi berinisiatif, ingin melihat dan mensurvei sejauh mana sudah mereka melanglang buana dalam dunia bisnis. Bersama H. A. U. Chaidir dan Hasrijal diadakan survei kecil-kecilan dan ditayangkan dalam bentuk profil masing masing. Alhamdulillah, saat ini baru 2 orang pengusaha yang teridentifikasi dan telah selesai dibuat profilnya. Kami berusaha ingin mendata sebanyak mungkin, semakin banyak yang terdata, makin memudahkan untuk dapat merancang kemungkinan kolaborasi dan diharapkan dapat menciptakan sinergi positif dan saling bekerja sama, untuk saling membesarkan baik antar perusahaan mereka sendiri maupun dikoneksikan dengan usaha teman, kerabat dan sahabat mereka. Karena pada dasarnya: Sinergi adalah kerjasama yang dikerjakan dua orang atau lebih untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Dari hasil investigasi yang diadakan, sudah ada dua pengusaha yang profile-nya ditampilkan pada WA Suka Group yakni:
- Hasrijal, “Dari Otomotif Ke Lingkungan Kampus”.
Pemilik Kampus Universitas Rokania, Sekaligus Ketua Pembina Yayasan Rokan Riau Raya (YR3) yang menaungi Universitas Rokania.
Risalah : Peluang usaha datang setelah istri tercinta Desmelati, S.Pi., M.Sc. berhasil meraih gelar S3 (Doktor) di UKM Malaysia dan oleh Universitas Riau diperbantukan ke Universitas Pasir Pengaraian, pernah menjadi Dekan dan Wakil Rektor. Pengalaman ini membuka peluang untuk membuka kampus di kampung halaman. Rundingan dibuat suami istri dan rekan lainnya untuk menjadikan Yayasan Rokan Riau Raya (YR3) sebagai naungan kampus STKIP Rokania dengan 8 Program Studi (Prodi), yang berubah bentuk menjadi Universitas Rokania, Rokan Hulu, Riau. Awal tahun 2025 yang baru lalu telah melakukan penyatuan dengan AKBID Sempena Negeri Pekanbaru, sehingga sejalan penyatuan tersebut Universitas Rokania menambah Prodinya menjadi 16 buah.
- Rifdas Syamsudin, “Tegar Mandiri & Pantang Menyerah”
Risalah : menjalani hidup dengan keprihatinan yang tinggi, karena umur 8 tahun telah yatim piatu. Untuk mengantisipasi kesulitan hidup, sewaktu menanjak remaja berusaha belajar menjahit. Berbekal ijazah SMA dicoba peruntungan untuk melamar pekerjaan. Tahun 1995 nasib menentukan harus bergabung dengan Suka Group dan ditempatkan di UD. Suka Putra, bidang Trade In (jual beli kendaraan bekas). Sejak awal sudah ada keinginan untuk berusaha sendiri. Tahun 2000 mengundurkan diri dari Suka Group. Dibelinya ruko di Ujungbatu, berbekal pengalaman maka dimulai usaha jual beli kendaraan bekas mulai tahun 2006. Namun usaha ini ambruk, karena tahun 2020 pandemi Covid-19 merajalela dan dunia usaha menjadi babak belur. Ingin tetap bertahan hidup, jualan alat tulis coba dilakoni, namun juga tidak berhasil. Berbekal pengalaman jadi salesman, terakhir dicoba untuk canvasser barang sembako (beras, telur, daging frozen), mengisi toko makanan di Padang dan mendistribusikan sampai ke Ujungbatu, Kab. Rokan Hulu. Kemudian diusahakan untuk mengadakan diversifikasi usaha, dan melirik usaha dibidang optik (produk kacamata), tapi baru sebatas rencana. Persiapan awal telah dimulai, namun terganjal sedikit kendala, dan belum bisa dimulai.
Kolaborasi dan Sinergi yang Efektif
Beberapa manfaat sinergi, diantaranya adalah terciptanya kekuatan yang lebih besar dan efektif dalam pencapaian tujuan dan menghasilkan sesuatu yang optimal. Untuk terjadinya sinergi ini harus ada komunikasi antar pihak, kalau dapat tatap muka sehingga dapat menyampaikan yang dibutuhkan dan diinginkan. Kalau tidak mungkin tatap muka, maka melalui dunia maya masih mungkin. Untuk memudahkan kolaborasi dan sinergi pertama sekali diupayakan pengusaha yang sejenis, dilanjutkan dengan saling ketergantungan antar pengusaha.
Jenis kolaborasi dan sinergi yang mungkin dilaksanakan adalah:
1) Kolaborasi dan Sinergi Antar Pengusaha Suka Group.
Utama yang harus dimulai adalah sinergi antara sesama anggota pengusaha purna karya Suka Group. Agar cepat terealisir, langka awal yang diambil adalah membuat WA Group, beranggotan 20 orang pengusaha, mantan karyawan Suka Group bertepatan tanggal bersejarah 1 Maret 2025 / 1 Ramadan 1446 H. Mulai bermunculan salam perkenalan dan hahaa hihii di sana sini. Agar menjurus kepada sasaran untuk berkolaborasi dan bersinergi. Dipancing dengan kasus “Firdaus, mantan mekanik SF Pekanbaru tahun 2000-an”, ternyata bisa melalui dialog di WA Group, tahap awal melahirkan sinergi “Solving Problem” yakni membantu mencarikan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
2) Sinergi Alumni Suka Group Dengan Pengusaha.
Semua kebutuhan Alumni Suka Group seperti sandang, pangan, perumahan dan aneka kebutuhan lainnya. Diantara kebutuhan tersebut, mungkin ada yang bisa disuplai oleh alumni yang jadi pengusaha.
3) Kolaborasi dan Sinergi Para Teman Pengusaha Dengan Pengusaha Alumni Suka Group, yang disinergikan antara lain Kebutuhan Pengadaan Barang, Kebutuhan Pemasaran Barang, Membantu memberikan link dan koneksi dari teman terdekat dan layak dipercaya.
4) Sinergi Pengelolaan Usaha.