Peran Keluarga dalam Proses Pemulihan ODGJ
Oleh : Ulwaldatul Wahidah
Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan kelompok rentan yang tidak hanya menghadapi tantangan medis, tetapi juga tekanan sosial dan emosional yang besar. Proses pemulihan mereka tidak dapat bergantung semata-mata pada pengobatan medis, melainkan membutuhkan dukungan penuh dari keluarga. Keluarga menjadi garda terdepan dalam mengenali gejala awal gangguan jiwa dan berperan penting dalam membawa anggota keluarga ke fasilitas kesehatan jiwa sedini mungkin. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia di Indonesia mencapai 7 per 1.000 rumah tangga, dan penanganan dini terbukti dapat mencegah perburukan kondisi pasien.
Lebih lanjut, dukungan emosional dari keluarga sangat berpengaruh terhadap semangat dan motivasi ODGJ untuk pulih. Penelitian menunjukkan bahwa ODGJ yang mendapatkan dukungan dari keluarga memiliki tingkat kepatuhan terhadap pengobatan yang lebih tinggi serta risiko kekambuhan yang lebih rendah. Sayangnya, banyak keluarga yang masih merasa kewalahan dalam mendampingi ODGJ, terutama karena kurangnya pemahaman. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, hanya sekitar 30% keluarga ODGJ yang pernah mendapatkan edukasi atau pelatihan terkait penanganan gangguan jiwa. Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan dan komunitas pendukung dalam memberikan informasi serta pendampingan menjadi sangat penting agar keluarga dapat merespon perilaku ODGJ secara tepat.
Secara keseluruhan, keluarga bukan hanya tempat tinggal fisik, tetapi juga fondasi emosional yang krusial dalam pemulihan ODGJ. Lingkungan keluarga yang penuh empati, pengertian, dan tanpa stigma dapat mempercepat proses penyembuhan, sedangkan sikap menolak atau menganggap ODGJ sebagai aib justru memperparah kondisi mereka. WHO menyatakan bahwa lebih dari 70% ODGJ di negara berkembang tidak mendapatkan layanan yang layak, sebagian besar karena stigma sosial—yang seringkali justru dimulai dari keluarga sendiri. Maka dari itu, menciptakan rumah yang aman, suportif, dan terbuka adalah langkah awal menuju pemulihan yang utuh dan berkelanjutan bagi ODGJ.