• About
  • FAQ
  • Landing Page
  • Buy JNews
Newsletter
Rokapress
Advertisement
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
Rokapress
No Result
View All Result
Home Opini

AZAB CINTA: Menyingkap Makna Azab Ilahi dalam Bingkai Kasih Sayang dan Keadilan

Rokapress by Rokapress
September 11, 2025
in Opini
0
Azab Cinta

Ilustrasi Azab Cinta (Open AI)

193
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

AZAB CINTA: Menyingkap Makna Azab Ilahi dalam Bingkai Kasih Sayang dan Keadilan
Oleh : A.U. Chaidir

Bila kita mendengar kata “azab” pasti kita akan mengaitkannya dengan fenomena penyiksaan, kemurkaan dan kemarahan. Sebaliknya kalau kita mendengar ucapan “cinta”, spontan kita membayangkan suatu suasana yang penuh kasih sayang, berbunga-bunga, kelemah lembutan, kedamaian, dan keharmonisan.
Dalam konteks ini, murka diwujudkan dalam bentuk azab, sementara kasih sayang diwakili oleh cinta.
Dua kutub (azab dan cinta) yang saling bertolak belakang, yang tidak mungkin bisa dipersandingkan.

Related articles

Ilustrasi

Refleksi Jum’at Pagi: Kompas Batin

September 4, 2025
Empat panci

Refleksi Jumat Pagi: Pelajaran dari Empat Panci, dalam Dialog Imajinasi

Agustus 29, 2025

Namun uniknya, justru di dalam Al-Quran, Allah SWT mempersandingkan antara azab dengan kasih sayang atau cinta tersebut, sebagaimana firman-Nya di dalam:

• QS, Surat Hud, ayat 102:
“Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (peduduk) negeri-negeri (sedang) mereka berbuat dzalim, sungguh siksa-Nya sangat pedih dan sangat berat“.
• QS Surat Al-A’raf, ayat 156:
“Dan rahmatku meliputi segala sesuatu”

Kalau kedua ayat di atas kita baca secara sepintas, memang terkesan kontradiktif. Padahal semua ayat-ayat Al-Quran itu tidak ada yang bertentangan, malah sebaliknya, saling menguatkan, daling menjelaskan. Lalu bagaimana memahami kedua ayat yang terkesan kontradiktif ini, menjadi satu kesatuan berkorelasi positif, sehingga azab itu tidak lagi dipahami sebagai bentuk penyiksaan, kemurkaan, kemarahan, akan tetapi sebagai konsekuensi logis dari kesalahan kita dalam melangkah, bertindak atau berbuat.

Analogi
Mari kita mulai dari sebuah analogi. Seorang pemilik sebuah kolam renang, yang menghendaki agar para pengunjung dapat menikmati suasana berenang yang menyenangkan, nyaman, mendatangkan manfaat bagi kesehatan serta terhindar dari malapetaka/musibah.

Untuk menghindari kemungkinan akan terjadinya malapetaka yang akan menimpa para pengunjung, maka pemilik melakukan tindakan antisipasi. Dia menyediakan brosur-brosur, gambar-gambar, rambu-rambu, berikut peralatan keselamatan berenang serta petugas keselamatan. Hal ini dilakukannya atas dasar rasa kemanusiaan, naluriah dan cinta kasih terhadap pengunjung.

Namun seorang pengunjung yang tidak pandai berenang, yang tidak mematuhi atau tidak mau mengindahkan petunjuk keselamatan yang diberikan, tiba-tiba terjun bebas ke kolam, lalu tenggelam.
Padahal pemilik kolam telah memberikan petunjuk, peringatan serta menyediakan peralatan keselamatan.
Di sini yang bekerja adalah mekanisme algoritma, sebab akibat, sunatullah yang berbalut kasih dan keadilan. Karena malapetaka itu terjadi, “setelah adanya peringatan terlebih dahulu” dari pemilik kolam.

Sunnatullah
Selanjutnya, mari kita coba melihatnya dari “sudut pandang berbeda, dari konteks sunatullah”. Sesungguhnya dinamika jagat raya ini (termasuk manusia didalamnya) adalah berjalan di atas sunatullah, hukum sebab akibat, atau disebut juga hukum alam.
• Air mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah, itu sunatullah;
• Api bersifat membakar, itu sunatullah;
• Air itu membasahi, itu sunatullah;
• Amalan baik akan menuai balasan kasih sayang berupa kebaikan/pahala, itu sunatullah;
° Perbuatan buruk akan diganjar dengan pertanggung jawaban dalam bentuk siksa, azab, itu sunatullah.
Azab, neraka, pahala, surga, api yang membakar, air yang membasahi, itu semua sunatullah, begitu seterusnya.

Dalam konteks ini, Allah SWT memberi kebebasan kepada kita manusia untuk memilih dan menentukan jalan hidup sendiri, tidak ada paksaan dalam beragama. Namun yang perlu diingat ialah, bahwa setiap pilihan itu ada konsekwensinya.

Pepatah lama mengatakan:
Bermain api, terbakar.
Bermain air, basah.
Sesal dahulu pendapatan.
Sesal kemudian tak berguna.

Namun Allah yang Rahman dan Rahim tidak menginginkan hamba-Nya, terbakar oleh api, mendapatkan ganjaran yang pedih, dan menyesal dikemudian hari. Azab yang diancamkan kepada orang-orang yang tidak mena’ati perintah-Nya, karena Allah menghendaki supaya mereka itu itu kembali kepada jalan-Nya yang lurus.
• Allah tidak hendak menyiksa;
• Allah tidak hendak menzalimi;
• Allah tidak sewenang-wenang;
• Sebenarnya Allah SWT hanyalah hendak menyelamatkan hamba-Nya, dengan cara memberi peringatan kepada manusia, agar tidak telanjur, tidak terus menerus di jalan kesesatan, keingkaran, kelalaian, karena akibat dari pada perbuatan itu ganjarannya sangatlah berat, keras dan pedih.

Oleh karena kita diberikan kebebasan dalan memilih atau menentukan jalan hidup sendiri, maka barang siapa yang memilih jalan lurus sesuai panduan-Nya, akan memperoleh kenikmatan dunia akhirat. Barang siapa yang memilih jalan hidup sesat atau kafir, yang tidak sesuai petunjuk Allah, mereka itu akan menerima ganjaran berupa azab/siksa.

Ketika seorang warga negara berlaku jahat (penjahat) lalu dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh negara melalui Pengadilan sesuai dengan kejahatan yang ia lakukan. Apakah pemerintah yang melakukan eksekusi ini, dapat dikatakan sebagai pemerintah yang kejam, sewenang-wenang, bengis, zalim? Kini jelaslah bagi kita, bahwa azab itu menimpa kita, karena kita sendiri yang mengundangnya melalui mekanisme sunatullah.

Kesimpulan

1. Dinamika alam semesta ini berjalan di atas sunatullah;
2. Allah menghendaki hamba-Nya selamat hidup di dunia dan di akhirat;
3. Untuk itu Allah memberikan tuntunan/panduan berupa kitab suci Al-Quran yang disampaikan melalui utusan-Nya;
4. Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk memilih jalan hidupnya;
5. Setiap langkah membawa konsekuensi terhadap pilihannya mengikut sunatullah;
6. Azab itu sebetulnya adalah sunatullah, akibat dari kesalahan memilih jalan hidup;
7. Azab itu adalah bentuk kasih sayang dan keadilan dari Allah SWT.

Pekanbaru,11 September 2025.

Tags: Al A'raf 156AzabCintaKasih SayangSurat Hud 102
Share77Tweet48

Related Posts

Ilustrasi

Refleksi Jum’at Pagi: Kompas Batin

by Rokapress
September 4, 2025
0

Refleksi Jumat Pagi: Kompas Batin Oleh:  A. U. Chaidir Seandainya seorang sahabat sekantor kita melakukan suatu kecurangan, katakanlah menilap uang...

Empat panci

Refleksi Jumat Pagi: Pelajaran dari Empat Panci, dalam Dialog Imajinasi

by Rokapress
Agustus 29, 2025
0

Refleksi Jum'at Pagi: Pelajaran dari Empat Panci, dalam Dialog Imajinasi Oleh : A. U. Chaidir Suatu peristiwa yang terjadi di...

Ilustrasi AlQuran

Refleksi Jum’at: Petunjuk, Yang Tidak Memberi Petunjuk

by Rokapress
Agustus 22, 2025
0

Refleksi Jum'at: Petunjuk, Yang Tidak Memberi Petunjuk Oleh:   A. U. Chaidir Petunjuk Jalan Apabila kita hendak berpergian ke suatu tempat/tujuan...

Chat gpt image

Warisan Kemerdekaan

by Rokapress
Agustus 14, 2025
0

Warisan Kemerdekaan Oleh:  H. A. U. Chaidir Insya Allah 2 (dua) hari lagi kita akan memperingati "Hari Ulang Tahun Kemerdekaan...

Kesetaraan

Kesetaraan Dalam Perbedaan

by Rokapress
Agustus 8, 2025
0

Kesetaraan Dalam Perbedaan Oleh: H. A. U. Chaidir Dalam dunia perfilman nasional, ada satu event bergengsi yang digagas oleh dua...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rona Rizki Daulay

Teks Argumentasi tentang Pendidikan

November 25, 2023
Kedatangan Bangsa

Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

November 26, 2023
Lingkungan sekolah yang bersih

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan di Lingkungan Sekolah

November 25, 2023
Tumbuhan Kunyit

Khasiat Daun Kunyit Dapat Meredakan Kembung pada Bayi

Agustus 30, 2022
Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

3
Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

2
Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

2
HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

2
Azab Cinta

AZAB CINTA: Menyingkap Makna Azab Ilahi dalam Bingkai Kasih Sayang dan Keadilan

September 11, 2025
RPJMD

RPJMD 2025–2029: Universitas Rokania Dorong SDM Unggul dan Pembangunan Berkelanjutan

September 4, 2025
Pelantikan

UKMI Al-Madani Universitas Rokania Bentuk Kepengurusan Baru Periode 2025–2026

September 4, 2025
Ilustrasi

Refleksi Jum’at Pagi: Kompas Batin

September 4, 2025

Rokapress

Situs berita kebanggaan anak bangsa

Categories tes

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • SainsTek
  • Uncategorized
  • Wisata

Tags

Abdul Putra Ginda Hasibuan Adyanata Lubis ALK Angler Lancang Kuning Arisman Asistensi Mengajar Aula PUTERA Desmelati Dr. Desmelati M.Sc. Hasrijal Hasrijal Farmaduansa Hasrijal SSi MM Hermawan HIMA PBSI Hima PGSD Jufri mancing asyik Musala Ar-Rahman Nuratika Pariang Pariang Sonang Siregar PBSI Pencak Silat Pertukaran Mahasiswa Merdeka PGSD PJKR PLP-I PTI Qurban Rita Arianti Rokan Hulu rokania Rokania FC SKJ STKIP Rokania Suhermon Suparman Syahrizal Fadhli Tito Yudistiro Tofikin twibbon rokania UKMI Al-Madani Universitas Rokania Yayasan Rokan Riau Raya YR3

Newsletter

[mc4wp_form]

  • About
  • FAQ
  • Support Forum
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2017 JNews - Crafted with love by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Contact Us
  • Homepages

© 2018 Rokapress by Raja Coding.