• About
  • FAQ
  • Landing Page
  • Buy JNews
Newsletter
Rokapress
Advertisement
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
Rokapress
No Result
View All Result
Home Opini

Membaca Rancang Bangun Diri Sendiri

Menelisik Kecenderungan, Potensi, dan Arah Kiprah Manusia

Rokapress by Rokapress
November 25, 2025
in Opini
0
Rancang Bangun

Ilustrasi (openAI)

189
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Membaca Rancang Bangun Diri Sendiri

Menelisik Kecenderungan, Potensi, dan Arah Kiprah Manusia

Related articles

qadha qadar

QQT: Qadha, Qadar, dan Takdir

November 21, 2025
berdoa dan bekerja

Kunci Surga yang Terlupa

November 13, 2025

oleh: A. U. Chaidir

Pendahuluan

Diri sebagai rancang bangun Ilahi, setiap manusia datang ke dunia membawa rancang bangun yang unik—sebuah kombinasi antara potensi bawaan, kecenderungan alami, pengalaman hidup, dan ruang kehendak yang Allah berikan. Kita bukan lembar kosong yang dibiarkan terbentuk tanpa pola; kita juga bukan robot yang hidup sepenuhnya ditentukan.

Dalam bingkai qadha dan qadar, manusia justru diberi kesempatan untuk membaca dirinya, mengenali kapasitasnya, dan menjalankan peran yang paling sesuai dengan core hidupnya. Membaca diri bukan pekerjaan sepele—ia adalah bagian dari tugas kekhalifahan manusia untuk tidak merusak harmoni kehidupan, melainkan menghadirkan kontribusi yang selaras dengan desain dirinya.

Rancang Bangun: Warna Dasar yang Kita Bawa

Setiap orang membawa:

1. Kecenderungan alami – bakat, gaya berpikir, cara merespons dunia.

2. Potensi laten – kemampuan yang belum sepenuhnya terasah.

3. Modal sosial – jaringan, relasi, pengalaman berinteraksi.

4. Modal emosional dan spiritual – cara memaknai peristiwa, ketahanan batin, hubungan dengan Tuhan.

Rancang bangun ini bukan untuk dibanggakan atau disesali, melainkan untuk dibaca, dipahami, dan dikelola. Bila manusia gagal membaca dirinya, ia bisa bekerja keras namun tidak efektif, bergerak banyak namun tidak memiliki arah, hidup lama namun tidak meninggalkan jejak.

Takdir Tidak Mengunci, Ia Mengarahkan

Qadha dan qadar sering disalahpahami, seolah-olah manusia sudah “selesai” sejak awal. Padahal, takdir adalah pangkal jalan, bukan “vonis akhir”. Allah memberi ruang bagi: ikhtiar, belajar, kreativitas, dan kedewasaan spiritual.

Takdir ibarat rancangan orkestra kehidupan. Ada partitur besar yang tidak mungkin kita ubah, tetapi bagaimana kita memainkan alat musik kita—di situlah ruang kehendak hidup. Melodi kehidupan menjadi harmonis bila manusia bergerak sesuai fitrah, bukan melawan atau mematikan potensi dirinya.

Membaca Diri: Tugas Hidup Sepanjang Usia

Membaca diri adalah pekerjaan yang berlangsung seumur hidup. Ada masa manusia mengira ia sudah “jadi”, ternyata ia baru mulai. Ada fase ia merasa selesai, padahal baru memulai bab penting. Setiap momentum hidup—masa bekerja, masa membangun keluarga, masa pensiun—selalu menyimpan pelajaran yang memperjelas bentuk rancang bangun diri.

Kita mengenali diri melalui: pengalaman, kegagalan, keberhasilan, interaksi sosial, dan refleksi batin. Semakin jujur seseorang menatap dirinya, semakin terang potensi yang dapat ia hidupkan.

Gerak: Nafas Kehidupan Manusia

Tidak ada manusia yang sehat ketika ia berhenti bergerak. Diam dalam waktu lama membuat jiwa merapuh, akal tumpul, dan makna hidup memudar. Itulah, mengapa penulis sering berkata kepada kawan-kawan seusia: “Jangan tidur. Jangan simpan ilmumu di bawah bantal—itu dosa. Jangan diam, kamu tenggelam. Fitrah manusia adalah bergerak.”

Manusia adalah ciptaan yang hidup dalam dinamika. Selama tubuh masih punya daya, selama akal masih berfungsi, selama hati masih dapat merasa—maka ia punya peran yang harus dijalankan.

Belajar dari Pengalaman: Potensi yang Dihidupkan

Penulis pernah memulai usaha dari nol: usaha katering rumahan untuk melayani hotel-hotel berbintang. Tidak ada sekolah formal memasak, tidak ada modal luar biasa. Yang saya punya hanyalah: relasi yang luas, pengalaman manajerial, dan isteri yang suka memasak meski bukan chef profesional.

Dari modal sederhana itu, lahirlah usaha yang berjalan lebih dari 15 tahun. Saya belajar bahwa potensi akan tumbuh ketika diberi ruang untuk bergerak. Kesalahan bukan musuh, melainkan guru. Keterbatasan bukan penghalang, melainkan pengarah fokus. Inilah bukti bahwa: rancang bangun diri manusia bisa berkembang bila disentuh oleh keberanian dan ketekunan.

Membagikan Cahaya: Tugas Akhir Sang Pengelana

Semakin panjang seseorang hidup, semakin banyak cahaya yang ia kumpulkan dari pengalaman. Cahaya itu bukan untuk disimpan. Bila disimpan, ia padam. Bila dibagikan, ia menerangi.

Pada fase akhir kehidupan, manusia bukan lagi berlomba mencari harta atau kedudukan. Yang ia cari adalah makna. Dan makna sering kali muncul ketika kita: menuntun yang lebih muda, membagikan pengalaman, menginspirasi, menghibur, dan mengangkat orang lain. Hidup tak diukur dari panjangnya usia, tapi dari seberapa dalam kita meninggalkan manfaat.

Menjadi Bagian Orkestra Harmoni Kehidupan

Ketika setiap orang mengenali rancang bangun dirinya dan menjalankan perannya secara tepat, dunia menjadi sebuah orkestra besar yang harmonis—sebagaimana yang Allah kehendaki. Manusia yang memahami dirinya tidak akan berlebihan dalam ambisi, tidak kurang dalam kontribusi, dan tidak merusak keseimbangan kehidupan. Ia mengalir dalam ruang takdirnya, tetapi tetap memainkan melodi kehidupannya dengan penuh kesadaran.

Penutup: Melodi Kita Belum Selesai

Selama kita masih hidup, berarti kita masih memegang alat musik kita masing-masing. Selama jantung berdetak, berarti melodi kita belum selesai dimainkan. Dan tugas kita adalah: membaca rancang bangun diri, mengenali potensi, menajamkan arah, bergerak dengan fitrah, dan menyumbangkan harmoni bagi kehidupan. Karena manusia bukan selesai ketika ia pensiun atau menua—justru pada usia itulah ia memulai bab paling bijaksana dalam perjalanan hidupnya.

Pekanbaru, 25 November 2025.

Tags: Arah KiprahMenelisik KecenderunganPotensiRancang Bangun
Share76Tweet47

Related Posts

qadha qadar

QQT: Qadha, Qadar, dan Takdir

by Rokapress
November 21, 2025
0

QQT: Qadha, Qadar, dan Takdir “Memahami Ketetapan Ilahi dengan Kesadaran yang Tenang” oleh: A. U. Chaidir Dari seluruh rukun iman,...

berdoa dan bekerja

Kunci Surga yang Terlupa

by Rokapress
November 13, 2025
0

Kunci Surga yang Terlupa: Menemukan Makna Ibadah di Balik Profesi dan Pengabdian Duniawi oleh: A. U. Chaidir Pengantar Di tengah...

Belajar tak kenal umur

Belajar Tak Kenal Umur: Hidup Baru di Usia 70-an

by Rokapress
Oktober 30, 2025
0

Belajar Tak Kenal Umur: Hidup Baru di Usia 70-an oleh: A. U. Chaidir “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang...

mengetik takdir

Mengetik Takdir dengan Jari Sendiri

by Rokapress
Oktober 25, 2025
0

Mengetik Takdir dengan Jari Sendiri oleh: A. U. Chaidir Kita sering mendengar ungkapan, “semua itu sudah ada takdirnya, kita hanya...

Alfa Syahputra

Percuma Ganti Pelatih, Gagal Juga ke Piala Dunia Tapi Saya Dukung Evaluasi PSSI

by Rokapress
Oktober 18, 2025
0

Percuma Ganti Pelatih, Gagal Juga ke Piala Dunia Tapi Saya Dukung Evaluasi PSSI Oleh: Alfa Syahputra Keputusan PSSI mengakhiri kerja...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rona Rizki Daulay

Teks Argumentasi tentang Pendidikan

November 25, 2023
Lingkungan sekolah yang bersih

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan di Lingkungan Sekolah

November 25, 2023
Kedatangan Bangsa

Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

November 26, 2023
Tumbuhan Kunyit

Khasiat Daun Kunyit Dapat Meredakan Kembung pada Bayi

Agustus 30, 2022
Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

3
Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

2
Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

2
HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

2
Rancang Bangun

Membaca Rancang Bangun Diri Sendiri

November 25, 2025
qadha qadar

QQT: Qadha, Qadar, dan Takdir

November 21, 2025
Temu tokoh

Temu Ramah Tokoh Rokan Hulu Bahas Strategi Penanggulangan Penyakit Masyarakat

November 15, 2025
Unand

Universitas Rokania dan Universitas Andalas Tanda Tangani MoU dan Gelar Kuliah Umum Bertema “Menulis Karya Ilmiah”

November 13, 2025

Rokapress

Situs berita kebanggaan anak bangsa

Categories tes

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Literasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • SainsTek
  • Uncategorized
  • Wisata

Tags

Abdul Putra Ginda Hasibuan Adyanata Lubis ALK Angler Lancang Kuning Arisman Asistensi Mengajar Aula PUTERA Desmelati Dr. Desmelati M.Sc. Hasrijal Hasrijal Farmaduansa Hasrijal SSi MM Hermawan HIMA PBSI Hima PGSD Jufri mancing asyik Musala Ar-Rahman Nuratika Pariang Pariang Sonang Siregar PBSI Pencak Silat Pertukaran Mahasiswa Merdeka PGSD PJKR PLP-I PTI Qurban Rita Arianti Rokan Hulu rokania Rokania FC SKJ STKIP Rokania Suhermon Suparman Syahrizal Fadhli Tito Yudistiro Tofikin twibbon rokania UKMI Al-Madani Universitas Rokania Yayasan Rokan Riau Raya YR3

Newsletter

[mc4wp_form]

  • About
  • FAQ
  • Support Forum
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2017 JNews - Crafted with love by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Contact Us
  • Homepages

© 2018 Rokapress by Raja Coding.