Langkitin (4/11/2021) – Jika Anda masuk ke wilayah Kampus STKIP Rokania di Desa Langkitin Kecamatan Rambah Samo, Kab. Rokan Hulu, Riau, maka Anda dapat menjumpai rumpun Pinang Merah yang tumbuh di dekat kolam air mancur. Hanya sekitar 20 meter dari pintu masuk Aula Putera Rokania. Sangat indah sekali.
Pinang Merah atau dikenal juga sebagai Palem Merah adalah tumbuhan alami yang hidup di pulau Sumatra, Kalimantan dan Malaysia. Sekarang tumbuhan ini sudah sangat banyak dieksploitasi dari alam untuk dijadikan tanaman hias. Pinang Merah biasa hidup di daratan rendah dan bisa tumbuh di daratan gambut. Penulis pernah menjumpainya tumbuh bebas di Kawasan Hutan Lindung Danau Zamrud.
Tanaman hias ini sering juga dijumpai juga di pekarangan rumah masyarakat. Tanaman hias yang sangat banyak digunakan untuk memperindah taman dan pekarangan. Ternyata pinang merah atau palem merah ini merupakan flora maskot Provinsi Jambi. Sementara flora maskot Provinsi Riau adalah Nibung. Juga sejenis palma yang berumpun banyak dengan nama ilmiah Oncosperma tigillarium.
Untuk diketahui bahwa Pinang Merah atau Palem Merah ini memiliki nama ilmiah Cyrtostachys lakka Becc. (baca: sirtostakis lakka). Ada sekitar 7 spesies dari genus Cyrtostachys ini yaitu:
- Cyrtostachys bakeri Heatubun – Papua Nugini
- Cyrtostachys barbata Heatubun – Nugini Barat
- Cyrtostachys elegans Burret – Nugini Tengah
- Cyrtostachys excelsa Heatubun – Nugini Barat
- Cyrtostachys glauca E.Moore – Papua Nugini
- Cyrtostachys loriae – Kepulauan Solomon, Nugini, Kepulauan Bismarck
- Cyrtostachys lakka– Red palm – Asia Tenggara.
Untuk penyebaran dan pengembangan tanaman hias ini bisa melalui anakannya atau bijinya. Karena banyaknya tumbuhan ini dieksploitasi dari alam maka ada baiknya dikembangkan di pekarangan ataupun taman-taman sehingga tidak punah. (hf)
(dikutip dari berbagai sumber termasuk Wikipedia)