Pekanbaru (30/12/2023) – Organisasi Asosiasi Permancingan Indonesia (APRI) telah berdiri sejak April 2023 di Jakarta. Organisasi yang diketuai oleh Kais Hariyanto ini memiliki keanggotaan yang terdiri dari 6 kelompok yaitu: 1) Anggota perorangan/personal; 2) Anggota Fishing Guide Bersertifikasi; 3) Angggota Industri; 4) Anggota Pemilik Destinasi Wisata Memancing; 5) Anggota Fishing Charter; 6) Anggota Fishing Organizer (sumber: https://asosiasipermancinganindonesia.com/).
APRI memiliki visi dan misi yaitu, “menjadi organisasi pemersatu seluruh unsur permancingan guna memajukan serta mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dan dapat berguna bagi kemajuan industri kemaritiman demi kesejahteraan masyarakat.” APRI bukanlah organisasi politik dan tidak berafiliasi dengan kelompok politik mana pun. Dalam struktur APRI ada bidang-bidang yang menjadi prioritas yaitu Bidang Humas, Pengembangan Sumber Daya, Media dan Publikasi, Umum dan Perlengkapan, Kerja Sama dan Kelembagaan, Turnamen dan Pencatatan Rekor, Litbang dan Konservasi, serta Koordinator Wilayah.
Menurut informasi yang diterima dari APRI Pusat bahwa sudah terbentuk Koordinator Wilayah (Korwil) di 16 provinsi di seluruh Indonesia. Untuk melengkapi struktur organisasi kewilayahan di Riau maka APRI memberikan mandat khusus kepada Nasrun, SE, SH, MM, Ak, MH (Pembina Komunitas Angler Lancang Kuning) untuk membentuk APRI wilayah Riau. APRI Riau ini harus sudah terbentuk sampai akhir tahun 2023.
Berdasarkan Surat Mandat dari APRI Pusat dengan No. 027/S-Out/XII/2023 tanggal 21 Desember 2023 tersebut maka Nasrun, SE, SH, MM, Ak, MH yang lebih dikenal nama Arun Kwok, memimpin pembentukan APRI Riau. Lokasi pembentukan dipusatkan di Hotel Alpha Pekanbaru dan dilaksanakan pada Jumat malam tanggal 29 Desember 2023. Sebanyak 40 lebih komunitas pemancing yang mengonfirmasi untuk hadir dalam rapat pembentukan dan yang hadir sebanyak 28 komunitas.
Rapat pembentukan dihadiri juga secara virtual oleh pengurus APRI Pusat termasuk Ketua Umum Bapak Kais Hariyanto dan beberapa personil lainnya melalui aplikasi Zoom. Berbagai pertanyaan dari peserta rapat dapat dijawab langsung oleh Ketua Umum secara virtual. Hal yang ditanyakan banyak mengenai manfaat APRI bagi komunitas dan permancingan secara umum serta tentang legalisasi. Semuanya sudah terjawab dengan baik oleh Ketua Pelaksana (Mandataris) dan juga Ketua Umum APRI Pusat.
Rapat pembentukan APRI Riau secara demokratis akhirnya berhasil membentuk kepengurusan dengan pengurus intinya terpilih selaku Ketua Ismet Martin, Sekretaris Taufik Hidayat dan Bendahara Yolla. Beberapa kepengurusan lainnya seperti Koordinator Wilayah Kabupaten, anggota dan Kepala Bidang juga diisi mewakili komunitas yang ada. Sekadar diketahui bahwa kepengurusan ini tidak dimonopoli oleh satu atau dua komunitas saja tetapi setiap komunitas memiliki hak yang sama sebagai pengurus. Sebagai contoh bahwa posisi Ketua, Sekretaris dan Bendahara saja berasal dari komunitas yang berbeda-beda.
Hasil rapat pembentukan ini berupa struktur kepengurusan akan dibawa ke Jakarta atau APRI Pusat oleh pemegang mandat yaitu Arun Kwok untuk disahkan. Dengan demikian provinsi Riau telah memiliki APRI Riau dan dapat melakukan berbagai kegiatan regional maupun nasional serta internasional. Kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, pembinaan terhadap lure maker, wisata permancingan, turnamen memancing, pencatatan rekor, konservasi, dan banyak lagi dapat dilakukan dalam wadah APRI Riau.
“Semoga niat yang baik ini dapat didukung oleh semua pihak. Walaupun berbagai hal masih banyak yang belum dipahami oleh para angler, namun tujuan yang baik ini hendaknya tetap berjalan dengan baik pula. Semakin lama diharapkan para angler baik yang setuju maupun tidak dapat nantinya bergabung dalam APRI Riau demi kelestarian dan perkembangan permancingan di Riau,” demikian diharapkan oleh Arun Kwok selaku mandataris APRI pusat.
Penulis: Hasrijal F.