Asistensi Mengajar, Kegiatan Learning by Doing yang Dirancang Dapat Mendekatkan Mahasiswa dengan Realitas Pendidikan di Masyarakat.
Mahasiswa di perguruan tinggi memiliki bekal pengetahuan yang luas dan dengan jumlah yang besar dapat memberikan andil bagi perbaikan pendidikan di lingkungannya. Terlebih melalui pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang kini dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan kesempatan untuk mengembangkan minat dan potensi mahasiswa dalam bidang pendidikan dengan berkiprah, turut serta dalam mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan menjadi guru di satuan pendidikan. Salah satu bentuk kegiatan di luar kampus yang dapat dilakukan adalah melalui program Asistensi Mengajar yang difokuskan pada proses untuk mendukung pembelajaran.
Asistensi Mengajar berupa kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran, termasuk mengembangkan komunitas pembelajar di masyarakat sebagai penopang pendidikan formal. Kegiatan pembelajaran Asistensi Mengajar (AM) diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, peningkatan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Kegiatan pembelajaran Asistensi Mengajar yang dikembangkan di perguruan tinggi, terutama di Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sejalan dengan upaya untuk mencetak calon-calon pendidik yang nantinya siap, tanggap dan mengerti bahwa tugas pendidik tidak hanya memberikan materi tetapi justru yang lebih penting adalah menanamkan sikap karakter unggul pada diri peserta didik. Mengacu pada Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, maka seorang guru/pendidik harus memiliki 4 (empat) kompetensi yang dikembangkan secara utuh, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru, danu ntuk memperoleh keempat kompetensi tersebut lulusan perguruan tinggi kependidikan memerlukan praktik dan kegiatan di luar kampus untuk mengasah dan mengembangkan skill pendidik sekaligus membukakan cakrawala dunia pendidikan di Indonesia. Kegiatan pembelajaran Asistensi Mengajar merupakan kegiatan learning by doing di luar kampus yang dirancang dapat mendekatkan mahasiswa dengan realitas pendidikan di masyarakat, mengimplementasikan ilmu yang telah didapat serta berkontribusi dalam pengembangan pendidikan khususnya pengajaran secara langsung. Mahasiswa dapat belajar di sekolah, komunitas pendidikan, bahkan di pendidikan informal masyarakat.
Harapannya dengan kegiatan pembelajaran ini mahasiswa benar-benar mampu menyelami kondisi pendidikan di Indonesia. Sehingga ketika lulus dan berkiprah di dunia pendidikan mampu menjadi pendidik profesional, mampu mengembangkan pendidikan di lingkungannya dan memecahkan permasalahan pendidikan melalui beragam inovasi pembelajaran.
Prodi PGSD STKIP Rokania telah melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di 6 (enam) sekolah mitra yang berada di Kecamatan Rambah dan Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu. Mahasiswa yang mengikuti program tersebut sebanyak 26 orang yang menyebar di sekolah mitra tersebut. Mereka memperdalam pengalaman mengajar secara langsung sehingga kemampuan pedagogik mereka terasah.
Penulis: Pariang Sonang Siregar, M.Pd. (Ketua Prodi PGSD STKIP Rokania)
Editor : Hasrijal, S.Si., MM.