Dampak Pengaruh Bullying Terhadap Psikologi Remaja
Oleh: Rika Fani Juliani
Hallo teman-teman! Di sekitar kalian masih adakah yang kerap kali melakukan tindakan bullying atau kalian bisa jadi menjadi salah satu korban atau mungkin pelakunya?
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah merilis data kasus bullying atau perundungan di sekolah tahun 2023. Sejak Januari hingga September, tercatat ada 23 kasus bullying. Dari 23 kasus tersebut, 50% terjadi di jenjang SMP, 23% di jenjang SD, 13,5% di jenjang SMA, dan 13,5% di jenjang SMK.
Nah! Taukah kalian dampak dari perilaku bullying tersebut? Mari kita ulas bersama-sama dampaknya terhadap psikologi remaja pada masa kini!
- Adanya Kecemasan
Perilaku bullying menyebabkan timbulnya kecemasan oleh para korban. Karena mereka merasa trauma atas tindakan bullying yang mereka terima sehingga menyebabkan mereka merasa cemas, takut, dan trauma.
- Depresi
Kondisi yang terkait dengan peningkatan atau penurunan suasana hati seseorang, seperti depresi diantaranya: sering tidur sampai tengah malam, sulit konsentrasi dan sering lupa, sering mengatakan kata-kata negatif, penurunan energi gampang lelah, sering marah.
- Cenderung Memiliki Kepribadian Antisosial
Kepribadian antisosial adalah suatu kondisi kesehatan mental dimana seseorang secara konsisten tidak menghargai benar dan salah serta mengabaikan hak dan perasaan orang lain. Yang dimana para korban bullying, juga merasa hal tersebut oleh karena itu mereka melakukan tindakan impulsif yang sama terhadap apa yang mereka dapatkan.
- Memiliki Risiko Tinggi dari Putus Sekolah
Korban bullying biasanya tidak memiliki semangat bersekolah karena mereka dijadikan korban kekerasan baik verbal maupun non verbal oleh karena itu mereka merasa tidak mempunyai siapa-siapa dan tidak dihargai yang menyebabkan mereka ingin meninggalkan kondisi tersebut.
- Merasa Tidak Percaya Diri
Korban bullying biasanya merasakan tekanan tidak percaya diri karena mereka merasa penyebab mereka di-bully itu adalah diri mereka yang serba kurang. Entah itu secara fisik maupun hal yang lain.
Menghindari bullying memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Kesejahteraan Mental: Menghindari bullying dapat membantu menjaga kesehatan mental dan emosional seseorang, mengurangi risiko depresi, kecemasan, dan stres yang disebabkan oleh pelecehan verbal atau fisik.
- Meningkatkan Kesejahteraan Sosial: Dengan tidak menjadi korban bullying, seseorang dapat membangun hubungan sosial yang sehat dan positif dengan orang lain, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan.
- Kinerja Akademik yang Lebih Baik: Anak-anak yang tidak mengalami bullying cenderung memiliki konsentrasi dan motivasi yang lebih tinggi dalam belajar, yang dapat meningkatkan kinerja akademik mereka.
- Mengurangi Risiko Perilaku Merugikan: Menghindari bullying dapat mengurangi kemungkinan seseorang terlibat dalam perilaku merugikan seperti kekerasan, penyalahgunaan zat, atau perilaku berisiko lainnya.
- Meningkatkan Kemandirian: Dengan tidak menjadi orang yang bergantung kepada orang lain.
(Disarikan dari berbagai sumber)