Pasir Pengaraian (16/05/2023) – Hari Ahad (14/05) lalu Keluarga Besar Dr. H. Achmad, M. Si. mengadakan acara Halalbihalal 1444 H bersama masyarakat Kabupaten Rokan Hulu. Bertempat di rumah orang tua Dr. H. Achmad, M. Si., yang terletak di Desa Babussalam tepatnya di tepian sungai Batanglubuh (Rokan Kanan). Uniknya rumah ini adalah rumah panggung, sesuai dengan kebanyakan rumah zaman dahulu yang tinggi untuk menghindari banjir masuk ke rumah.
Acara Halalbihalal ini dihadiri oleh ratusan masyarakat Rokan Hulu dan sekitarnya. Mulai dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, para pejabat, pemuka dan pemangku adat,serta masyarakat Pasir Pengaraian pada umumnya. Tampak hadir juga para Pimpinan perguruan tinggi di Rokan Hulu seperti Dr. Hardianto, M. Pd selaku Rektor Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Dr. Desmelati, M. Sc. selaku Ketua STKIP Rokania, Hamdi Pranata, M.Ud. sebagai Rektor Institut Sains Quran (ISQ) Syekh Ibrahim Pasir Pengaraian dan Hidayati S.Kom M.Pd.I. selaku Ketua STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian.
Hadir pula drh. Chaidir, MM. yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Riau pada periode 1999 – 2004 dan 2004 – 2008. Saat ini beliau mencalonkan diri untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia. Sedangkan Dr. H. Achmad, M. Si. saat ini masih berstatus sebagai anggota Komisi VIII DPR RI Dapil Riau 1. Untuk Pemilihan Legislatif 2024, direncanakan Dr. H. Achmad, M. Si. juga akan ikut kembali sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat.
Selain itu hadir pula ustadz kondang Indonesia yaitu Ustadz Abdul Somad (UAS) yang memberikan ceramah atau tausiah dalam acara ini. Ikut bersamanya sang istri Fatimah Az Zahra dan anak kecilnya Samy Ahmad Mesbahy Ibadillah, beserta ustazah dan pendamping anaknya. Menurut informasi bahwa UAS pada hari itu akan memenuhi beberapa kegiatan lainnya di Rokan Hulu. Ustadz Prof. H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph. D., merasa tidak asing lagi di Rokan Hulu karena sejak 2010 beliau telah mengisi pengajian di Masjid Islamic Centre Rokan Hulu. Bahkan pada waktu itu UAS masih belum terkenal seperti sekarang.
Dalam tausiahnya, UAS menyampaikan berbagai poin penting yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh umat terutama umat Islam. UAS sangat terkesan dengan apa yang telah dilakukan oleh Dr. H. Achmad, M. Si., dengan acara Halalbihalal ini. Seperti biasa umat Islam terutama di Indonesia saling mengunjungi dan meminta maaf kepada sanak famili, kaum kerabat, handai taulan, dengan cara mendatangi ke rumah-rumahnya. Namun dengan tidak mengurangi rasa hormat, karena mendatangi rumah ke rumah itu memakan waktu yang lama maka beliau mendatangkan masyarakat ke rumahnya untuk saling bermaaf-maafan. UAS juga menekankan dalam tausiahnya agar jangan malu meminta maaf dan begitu pula sebaliknya.
Sebelumnya Dr. H. Achmad, M. Si., dalam pidato sambutannya menyampaikan sesuatu yang sangat bernas. Tidak banyak anggota DPR dan DPRD yang melakukan seperti ini. Telah hampir 5 tahun Pak Achmad (biasanya dia dipanggil) menjadi anggota DPR RI. Beliau sadar bahwa awalnya beliau menjadi anggota DPR karena dipilih oleh rakyat di Dapil-nya. Oleh sebab itu menjelang 5 tahun berakhir beliau mempertanggungjawabkan apa-apa yang telah dilakukannya kepada para pemilihnya. Inilah intinya acara Halalbihalal ini dilaksanakannya di beberapa tempat oleh beliau.
Kemudian mengikuti perkembangan terkini di Rokan Hulu, terutama tentang viralnya kondisi Islamic Centre di Pasir Pengaraian, Pak Achmad ikut mengomentari dengan memberikan solusi. “Bahwa Masjid Islamic Centre Rokan Hulu dibangun oleh Pemerintah Daerah, ini sama saja sebagaimana Kantor Bupati Rokan Hulu yang dibangun oleh Pemerintah Daerah. Apabila Kantor Bupati itu ada anggaran pemeliharaan dan operasionalnya, maka Masjid Islamic Centre juga seharusnya begitu. Hanya saja peruntukannya berbeda. Kantor Bupati dibangun dan dipelihara sebagai tempat menjalankan pemerintahan. Sedangkan Masjid Islamic Centre dibangun dan dipelihara sebagai tempat atau pusat keagamaan. Selama ini juga tidak pernah ada temuan dari BPK. Hal ini perlu diketahui oleh masyarakat agar jangan salah persepsi,” ujarnya.
Selanjutnya tentang keberhasilan seorang pemimpin dalam memimpin suatu daerah, Pak Achmad juga menekankan bahwa keberhasilan seorang pemimpin itu bukan diukur dengan panjang dan banyaknya jalan (infrastruktur) yang dibangun. Tetapi justru dari apresiasi dan penerimaan seorang pemimpin itu di tengah-tengah masyarakatnya. Jika dikutip makna tausiah UAS, seorang pemimpin yang berhasil menyentuh hati rakyatnya itulah baru dikatakan berhasil. Bahkan UAS sendiri telah merasakan bagaimana hatinya tersentuh oleh Pak Achmad sehingga senantiasa dengan senang hati selalu mendampingi Pak Achmad dalam berbagai acara. Berharap bahwa jika Pak Achmad memiliki kuasa maka akan mudah untuk membangun umat.
Penulis: Hasrijal Farmaduansa