Pasir Pengaraian (27/03/2023) – Setiap orang Muslim memiliki pengalaman tersendiri saat menjalani Ramadan. Baik itu tentang pelaksanaan ibadahnya maupun hal-hal sekitar perpuasaan itu sendiri. Pengalaman ini sebagian ada yang disimpan sendiri dan ada yang diceritakan sebagai pemotivasi diri dan penenangan hati. Kali ini saya ingin mengetengahkan salah seorang sumber yaitu mahasiswa yang sekarang kuliah pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknologi Informasi, STKIP Rokania, yaitu Anjeli.
Anjeli adalah seorang mahasiswa semester 2, yang kini berusia 19 tahun yang juga aktif di media sosial. Saat ditanyakan kenapa memilih prodi PTI, alasan utamanya adalah ketertarikan pada Teknologi Informasi itu sendiri. Setakat ini Anjeli paling suka dengan mata kuliah Sistem Basis Data yang terkait dengan Programming. “Saya sangat menyukai perkuliahan di PTI ini. Disamping menyukai mata kuliah yang ada, juga sangat nyaman karena kemudahan bergaul dengan teman-teman. Selain itu Prodi PTI baginya sangat potensial dan menjanjikan untuk mendapatkan pekerjaan,” katanya sebagai seorang yang tertarik bekerja sebagai administrator ini.
Mahasiswa yang tinggal tidak jauh dari kampus STKIP Rokania dan sering menggunakan mobil Mitsubishi Pajero Sport saat ke kampus, merasa bangga karena ada kampus yang lebih dekat. “Di manapun kita kuliah asalkan di tempat yang diakui dan resmi maka bagi saya itulah kemudahannya. Sehingga saya dapat fokus kuliah dan mencapai gelar sarjana secepatnya,” lanjut anak pertama dari 4 bersaudara ini. Dia juga berharap agar Rokania lebih maju lagi dan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.
Selanjutnya Anjeli bercerita lebih banyak tentang kesan puasa yang dijalaninya. Dia merasa bahwa puasa tahun ini berbeda dari sebelumnya. Ada yang kurang dan terasa tidak lengkap. Ternyata Anjeli belum lama ini telah kehilangan salah satu orang tuanya, yaitu ayahandanya. Orang yang selalu men-support dirinya itu telah wafat dalam usia yang masih cukup muda akibat kondisi sakit jantung yang dialaminya. Maka puasa tahun ini dijalani sangat berbeda tanpa seorang ayah. “Hanya doa yang dapat saya haturkan setelah salat-salat yang dilakukan. Untungnya bulan puasa ini terbuka lebar pintu ibadah sehingga dapat lebih banyak momen untuk berdoa bagi almarhum Ayahanda,” ujarnya menguatkan hati.
Begitulah dorongan, motivasi, harapan dan doa yang disampaikan oleh Anjeli dalam melaksanakan perkuliahan dan menjalani Ramadan tahun ini. Semoga saja Anjeli segera dapat cepat menyelesaikan perkuliahan untuk meraih gelar sarjananya. Aamiin! (red).