Pasir Pengaraian (24/04/2022) – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania telah mengadakan acara pembagian “takjil” kepada masyarakat. Pengertian takjil menurut situs wikipedia adalah sejenis makanan kecil atau kudapan saat berbuka bersama. Namun pengertian takjil menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah “menyegerakan berbuka puasa”. Tetapi secara umum masyarakat telah terbiasa dengan istilah takjil untuk menyebutkan makanan pada saat berbuka bersama.
Jika dilihat dari berbagai bahasa maka yang disebut secara umum sebagai takjil ada beberapa istilah. Misalnya dalam bahasa Minangkabau, istilah ini dikenal dengan nama pabukoan. Sedangkan dalam bahasa Melayu Rambah (bahasa rakyat di Pasir Pengaraian dan sekitarnya) disebut dengan istilah pobukoan. Tidak jauh bedanya dengan bahasa Minangkabau. Kata ini dapat ditranslasikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “perbukaan”. Juga sama dalam Bahasa Melayu Malaysia, yang berarti “makanan dan minuman yang disajikan saat berbuka puasa.” Terlepas dari kerancuan istilah tersebut secara umum masyarakat Muslim di Indonesia menggunakan istilah takjil untuk makanan berbuka puasa.
Atas inisiatif pengurus HIMA PGSD Rokania para anggota himpunan ini telah mengadakan acara pembagian takjil di sekitaran Simpang Ratik Togak di depan Masjid Islamic Centre Rokan Hulu. Selanjutnya mereka mengadakan acara buka bersama. Kegiatan ini dilakukan pada Kamis (21/04/2022). Dalam hal ini pihak HIMA PGSD Rokania melalui media sosial facebook Jumat (22/04/2022) menyatakan rasa syukur mereka atas lancarnya acara Berbagi Takjil dan Buka Bersama pengurus Rokania. Pengurus pun menyampaikan terima kasih kepada teman-teman anggota HIMA PGSD yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya pengurus menyampaikan harapannya, “Kami berharap semoga apa yang telah kita beri walaupun tidak seberapa dapat bermanfaat bagi saudara kita sesama umat Muslim yang hendak berbuka puasa. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada bapak pembina yang selalu memberikan arahan dan masukannya kepada kita semua. Berbagi bukan tentang seberapa besar dan seberapa berharganya yang kau beri, namun seberapa tulus dan ikhlasnya apa yang ingin kau beri.”
Pengurus pun mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, “Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi, Ibn Majah). Hadits ini memberikan motivasi yang kuat bagi umat Muslim untuk saling berbagi. Semoga saja kegiatan seperti ini dapat dilakukan sebagai tradisi yang baik bagi organisasi ini. (hf)