Pasir Pengaraian (29/08/2022) – Sebagaimana diberitakan sebelumnya di media ini bahwa STKIP Rokania mengadakan kejuaraan pencak silat selama 3 hari mulai tanggal 26 – 28 Agustus 2022. Kejuaraan ini secara resmi dinamai “Championship Pencak Silat Rokania Open Cup II” atau Kejuaraan Pencak Silat Rokania Terbuka Kedua. Kemarin Ahad (28/08/2022) malam acara telah selesai dilaksanakan, lalu dilanjutkan dengan pengumuman pemenang dan penyerahan piala, hadiah, dan medali.
Berdasarkan data dan keputusan yang disampaikan oleh dewan juri / wasit, maka para pemenang pada masing-masing kategori telah diumumkan. Adapun kategori pertandingan yaitu Kategori Usia Dini, Pra Remaja dan Remaja. Kategori Usia Dini ada 6 (enam) klas yaitu A – F. Sedangkan Kategori Pra Remaja dan Remaja masing-masing 7 (tujuh) klas dari A – G. Pihak STKIP Rokania sebagai penyelenggara dengan mitra dari IPSI Rohul, KONI Rohul dan berbagai Perguruan Pencak Silat mendukung penuh kejuaraan ini.
Rokania telah mempersiapkan seluruh piala, medali dan sertifikat untuk kejuaraan ini. Sesuai keikutsertaan peserta maka medali yang disiapkan adalah :
- Kategori Usia Dini Putra/Putri: Medali Emas = 12, Perak = 12 dan Perunggu = 24;
- Kategori Pra Remaja Putra/Putri: Medali Emas = 14, Perak = 14 dan Perunggu = 28;
- Kategori Remaja Putra/Putri: Emas = 14, Perak = 14 dan Perunggu = 28.
Setelah seluruh partai pertandingan dilaksanakan dan berdasarkan penilaian dari wasit/juri maka diperoleh para pemenang juara umum:
- Juara Umum I (Pertama) diraih oleh: Ponpes Al Mukhlisin Padang Lawas, Sumut;
- Juara Umum II (Kedua) diraih oleh: Perguruan PatBanbu Pekanbaru;
- Juara Umum III (Ketiga)diraih oleh: Perguruan Satria Muda Indonesia (SMI).
- Juara masing-masing kategori menerima hadiah, sertifikat dan medali.
Banyaknya peserta yang ikut dari berbagai perguruan silat di Riau dan Sumut menyebabkan penyelenggaraan pertandingan padat jadwalnya. Mulai dari pagi sampai pukul 23.00 WIB malam harinya. Hari terakhir Ahad (28/08/2022) kegiatan baru selesai pada tengah malam. Namun yang membuat semakin luar biasa adalah semangat para peserta, pendukung dan juga penonton. Mereka mengikuti acara sampai akhir walaupun malam itu hujan sangat deras. Untungnya tempat penyelenggaraan acara Aula Putera berada di ruangan tertutup. Akhirnya kejuaraan ini selesai dengan baik dan lancar.
Ikut dalam acara penyerahan piala, hadiah dan medali ini adalah Dr. Desmelati, M.Sc. selaku Ketua STKIP Rokania. Kemudian Tofikin, M.Pd., selaku Ketua Panitia dan Ketua Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR), beserta jajaran panitia dan dosen-dosen Prodi PJKR. Juga hadir unsur-unsur dari KONI, IPSI Rohul dan Wasit.
(Di atas adalah foto-foto sesaat setelah penyerahan hadiah, medali dan sertifikat)
Sebagai pengetahuan bersama bahwa media ini tidak hanya menyampaikan berita begitu saja namun tetap berusaha memberikan pandangan dari sisi keilmuan. Ketika media ini memberitakan kejuaraan pencak silat ini maka perlu juga untuk mengisinya dengan berbagai pengetahuan tentang pencak silat itu sendiri.
Sebagaimana dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat bahwa pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara (Indonesia). Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, serta Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara (Indonesia). Unsur-unsur untuk membela diri dengan seni bela diri, yaitu menggunakan pukulan dan tendangan. Pencak silat merupakan bela diri yang banyak diminati oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia.
Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Inilah induk organisasi pencak silat di Indonesia. Ketua Umum Pengurus Besar IPSI periode 2021 – 2025 adalah Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo. Sekarang sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Sedangkan Ketua IPSI Riau periode 2022 – 2026 dijabat oleh Hardianto, SE., dan Ketua IPSI Rokan Hulu periode 2021 – 2025 adalah Abdul Halim, S.Ag., SH. Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pencak Silat dipertandingkan setiap empat tahun di Indonesia dalam even nasional Pekan Olahraga Nasional (PON). Pencak silat juga dipertandingkan dalam ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.
Pada 13 Desember 2019, Pencak Silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage). Hal ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam memajukan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia. Manfaat Pencak Silat yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia adalah mendapat pengakuan dunia internasional, memiliki peluang dipertandingkan dalam cabang olahraga di Olimpiade dan menggali nilai budaya yang terkandung dalam silat.
Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam ajang SEA Games. (red)
Editor: Hasrijal