Pekanbaru (09/08/2022) – Akhir-akhir ini terkenal sekali kata MABAR. Sebenarnya hanya akronim dari beberapa kata yang dapat pula disesuaikan dengan jenis komunitas atau kelompoknya. Misalnya bagi komunitas pemancing, kata MABAR itu berarti Mancing Bareng. Lain lagi dengan kelompok kuliner dan beberapa orang bestie, MABAR itu ya Makan Bareng. Kalau dalam kelompok mereka yang gamers, maka MABAR itu Main Bareng. Seterusnya bisa diartikan sendiri.
Namun kali ini MABAR yang dimaksud adalah Mancing Bareng yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh pengurus komunitas pemancing Angler Lancang Kuning (ALK) Riau. Komunitas ALK ini mudah dikenali karena jersey-nya berwarna dominan kuning diselingi warna hijau dan ada lurik-lurik motif batik Riau-nya. Sudah jelas maksudnya karena mempresentasikan angler (pemancing) dari Riau, dengan mengambil nama dari legenda Lancang Kuning (lancang = kapal/perahu).
MABAR yang ditaja pada Ahad (07/08/2022) diadakan di Sungai Kampar Kiri tepatnya di Desa Gading Permai (sering dikatakan juga Sengawek), Kampar Kiri Hilir. Menurut Arun Kwok, selaku Ketua Pembina ALK, bahwa peserta MABAR ini khusus bagi pengurus, pembina dan penasehat ALK (disebut peserta internal) serta beberapa utusan/partisan dari komunitas sahabat. Jumlah peserta internal 30 orang dan jumlah peserta yang merupakan utusan komunitas sahabat sekitar 15 orang. Komunitas sahabat yang ikut ada dari RBS, Pasukan UG, Pedang Riau, RFC dan APR. Total seluruh peserta 50 orang termasuk panitia pelaksana dan Korwil ALK Desa Gading Permai (Lukman dan Hepizar).
“Panitia Pelaksana MABAR internal kali ini ditetapkan setelah rapat dan musyawarah pengurus yaitu Febri Fatah sebagai Ketua Pelaksana dibantu oleh Adrian Suharto, S.Wari, Vj Eno dan Tomi J. Pisa. Semua adalah generasi muda ALK,” kata Arun. Kemudian lanjutnya, “Hal ini dimaksudkan agar adanya proses transfer knowledge dan pembelajaran tata cara mengurus semua event disalurkan step by step kepada generasi muda. Ini sangat bagus dalam mengedukasi tata cara berorganisasi dan mengelola sebuah event atau acara”.
Arun Kwok juga berharap acara ini dapat mempererat tapi silaturahim antar angler dan memupuk kekompakan pengurus ALK untuk masa yang akan datang. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh M. Fried Wahab selaku Ketua Umum ALK, bahwa silaturahim yang terjalin antar angler sangat unik karena tanpa mengenal pangkat, derajat dan usia. Mungkin istilah yang tepat untuk ini adalah seperti yang pernah diutarakan penulis dalam berbagai kesempatan bahwa “angler/pemancing itu sama di mata ikan.”
Selanjutnya M. Fried Wahab menyampaikan pula bahwa kegiatan mancing bareng ini bernilai lebih dari yang dibayangkan. MABAR secara langsung atau tidak, tetap berpengaruh positif terhadap ekonomi masyarakat tempatan. Apalagi jika MABAR ini dijadikan kegiatan wisata yang periodik, sehingga memberi hasil ekonomi langsung kepada masyarakat. Misalnya aktivitas sewa perahu, pompong, robin dan boat yang meningkat. Peningkatan jual beli makanan, minuman, peralatan mancing dan lain-lain yang signifikan.
Selain itu, lanjut Om Fried (sapaan akrabnya), “Para pemancing juga memiliki tanggung jawab moral terhadap lingkungan. Betapa tidak? Lingkungan yang buruk menyebabkan kegiatan memancing pun ikut lesu. Untuk apa memancing jika ikan sudah sangat minim alias punah atau tidak berkembang? Oleh sebab itu para pemancing dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas seperti ALK akan selalu peduli lingkungan. Penebaran benih ikan, tidak membuang sampah terutama plastik ke sungai, tidak menggunakan racun ikan serta tidak menggunakan setrum, merupakan aktivitas dan sikap yang sangat terpuji.”
Kembali pada acara MABAR ini, bahwa kegiatan waktu itu diisi dengan lomba mancing dengan menggunakan perahu/robin. Para angler berlomba untuk meraih juara pada tiap kategori. Adapun kategori yang diperlombakan itu adalah Kategori Udang Juara 1 s.d. 8, kemudian Kategori Ikan Terberat Juara 1 s.d. 8, dan beberapa hadiah doorprize atau lucky draw kejutan.
Ada hal unik dan seru pada saat pengumuman juara dan lucky draw setelah acara lomba memancing selesai. Seperti yang terjadi pada salah seorang peserta utusan dari Komunitas Pasukan Udang Galah, yaitu Tyo yang mendapatkan hadiah doorprize dengan bungkus yang besar, tetapi setelah dibuka ternyata hadiahnya sebuah topi caping dari bambu. “Hadiah unik ini bikin suasana happy dan terhibur penuh senda gurau dan saya merasa bahagia,” kata Tyo yang didampingi Ketua Pasukan Udang Galah, Romi Guciano. Keunikan hadiah juga didapat oleh peserta lain seperti jangkar robin, apung-apung, keramba jaring ikan dan juga ada hadiah berkualitas tinggi seperti reel dan joran pancing berbagai merek.
Acara kali ini juga di-support dan dihadiri oleh 2 orang Dewan Penasehat ALK yaitu Ismet Martin dan Hardi yang turut menyumbang beberapa hadiah tersebut. Sementara salah seorang anggota Dewan Penasehat lagi yaitu penulis sendiri tidak dapat hadir langsung di acara. Namun masih dapat menyumbangkan tulisan ini untuk menjadi tambahan pengetahuan kepada semua. “Semoga acara MABAR internal ini bisa memupuk kekompakan Pengurus ALK dimasa yang akan datang,” kata Ismet Martin yang didampingi oleh Hardi. Juga ikut serta mengaminkan yaitu Sekretaris Jenderal ALK Willy Setiawan, Bendahara Umum Adrian Suharto dan Ketua Harian Rio Decaprio.
Terakhir mewakili para Panitia Pelaksana, VJ Eno mengatakan,” Alhamdulillah! Acara MABAR internal ALK berjalan lancar tanpa hambatan, berkat kerja sama seluruh Pengurus ALK. Semoga kita makin solid dan selalu kompak ke depannya. Saya, VJ ENO mewakili seluruh panitia jika ada kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Wassalam.”
Penulis/Editor: Hasrijal Farmaduansa