Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa
Calon Guru Sekolah Dasar
oleh: Dr. Desmelati, M. Sc.
Sebelumnya dikenal ada 4 (empat) keterampilan, kecakapan atau kompetensi abad ke-21 yang perlu dimiliki oleh peserta didik yakni: 1) Critical Thinking (Berpikir Kritis), 2) Creativity (Kreativitas), 3) Collaboration (Kolaborasi), 4) Communication (Komunikasi). Ini dikenal dengan istilah 4C. Secara singkat diharapkan seorang peserta didik dapat memiliki kecakapan berpikir kritis, kreatif, mampu bekerja sama, dan lihai berkomunikasi.
Namun ternyata dengan empat kecakapan tersebut peserta didik tidak akan memiliki karakter. Sementara itu manusia memasuki era global yang mau tidak mau akan berurusan dengan dirinya di dalam hubungannya terhadap negara lain sehingga pemahaman akan kewarganegaraan menjadi penting. Komponen karakter dan kewarganegaraan harus dimasukkan dalam keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik abad ke-21.
Dikutip dari kemdikbud.go.id dalam artikelnya tanggal 30 September 2022, dipaparkan dari hasil sebuah webinar yang diselenggarakan oleh SEAMEO QITEP in Languages (SEAQIL) bertajuk, “From 4Cs to 6Cs: What Should Teachers Know and Prepare for Successful Language Learning in the 21st Century” pada Kamis (29/09/2022) di Zoom dan kanal YouTube SEAQIL, dijelaskan bahwa komponen Character dan Citizenship perlu ditambahkan. Sehingga keterampilan yang harus dikuasai dari 4C menjadi 6C, yaitu Character, Citizenship, Critical Thinking, Creativity, Collaboration dan Communication.
Tulisan ini tidak akan memaparkan keseluruhan komponen keterampilan tersebut. Hanya komponen keterampilan komunikasi saja yang akan dibahas. Komunikasi menurut KBBI adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sementara menurut Webster New Collogiate Dictionary, komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku (Katadata.co.id).
Kemampuan komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikuasai oleh peserta didik dan juga pendidik. Menurut gramedia.com kemampuan komunikasi adalah suatu kemampuan atau keahlian dalam melakukan kegiatan berkomunikasi. Dalam rangka meningkatkan kemampun komunikasi ini maka perlu dilakukan suatu usaha berupa pelatihan, workshop dan bentuk kegiatan ilmiah lainnya yang menunjang. Sasaran utama untuk ini selain peserta didik tentunya para calon guru (pendidik). Dalam hal ini adalah para mahasiswa calon guru yang sedang kuliah di bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
Ada satu lagi kemampuan komunikasi yang sangat penting yaitu Kemampuan Komunikasi Matematis. Disarikan dari educhannel.id disimpulkan bahwa komunikasi merupakan bagian penting dari kelas matematika. Siswa dapat menggunakan bahasa verbal untuk mengkomunikasikan pikiran mereka, menyampaikan pikiran dan memahami konsep-konsep matematika. Siswa juga dapat menggunakan bahasa tertulis untuk menjelaskan alasan yang logis, dan proses pemikiran tentang ide-ide matematika.
Menurut Sullivan dan Mousley, dikutip dari educhannel.id bahwa kemampuan komunikasi matematis memiliki pengertian kemampuan dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui dialog pembicaraan atau tulisan tentang apa yang mereka kerjakan, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian masalah dalam matematika. Sedangkan Handayani, dkk (2014) menambahkan bahwa kemampuan komunikasi matematis tersebut merefleksikan pemahaman siswa dan guru untuk bisa membimbing siswa dalam penemuan konsep serta mengetahui sejauh mana siswa mengerti tentang materi pelajaran matematika.
Sebagai seorang pimpinan di Kampus STKIP Rokania, penulis mengamati bahwa kurangnya kemampuan komunikasi matematis para mahasiswa di kampus berkemungkinan besar bersumber dari mahasiswa itu sendiri. Para mahasiswa itu umumnya berasal dari siswa-siswa di sekolah-sekolah menengah atas sederajat dari berbagai wilayah. Selain itu para dosen juga perlu menguasai kemampuan komunikasi matematis ini untuk diajarkan kepada para mahasiswa.
Agar diketahui secara jelas penyebabnya maka perlu dilakukan penelitian inovasi pembelajaran yang meningkatkan kemampuan komunikasi matematis para mahasiswa. Yakni para mahasiswa calon guru di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) dan Pendidikan Teknologi Informasi (PTI).