Ujungbatu (06/03/2023) – SMA Negeri 1 Ujungbatu adalah salah satu sekolah favorit yang berada di jantung kota Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu. Selain letaknya yang strategis, SMA ini juga memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan siswanya didukung pula oleh guru yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Saya sendiri adalah alumni yang lulus pada tahun 2018. Siapa yang tidak rindu dengan suasana putih-abu-abu ini? Pasti kita semua memiliki memori yang berkesan.
Pada hari Jumat, tanggal 03 Maret 2023 yang lalu saya berkesempatan memberikan motivasi kepada adik-adik saya yang kini duduk di kelas XII. Pagi, setelah kegiatan kultum bersama saya memasuki dan menapaki kelas XII IPS yang dulu pernah ingin cepat pergi darinya, kini begitu rindu kembali duduk di sana. Dihadapan para adik-adik ini saya membicarakan mengenai impian, cita-cita dan menata masa depan bersama mereka. Saya berusaha menyelami sudut pandang adik-adik ini, seberapa minatnya melanjutkan pendidikan. Ada yang mendengar dengan seksama, sangat antusias, bersemangat, beberapa juga saya lihat bahkan menunjukkan ekspresi sedang berada di dalam impiannya yang mungkin secara kebetulan sama dengan yang sedang saya bicarakan.
Setelah berdiskusi mengenai peminatan dan bakat pada jenjang perkuliahan dan eksistensi Kampus STKIP Rokania yang sudah memberikan manfaat nyata pada SMA Negeri 1 Ujungbatu dengan adanya mahasiswa yang mengikuti program PLP di sana. Juga sudah banyak alumninya yang melanjutkan pendidikan di kampus yang tahun ini Insya Allah akan berubah nama menjadi Universitas Rokania (URA). Adik-adik ini saya ajak untuk sharing mengenai apa saja yang ingin mereka ketahui seputar dunia perkuliahan terutama di kampus STKIP Rokania, kemudian mereka dipersilahkan bertanya. Semua terdiam sejenak. Wajah-wajah mereka yang antusias tadi kelihatannya menyimpan sesuatu yang rasanya mulai jelas namun belum terbalas.
Lalu, saya berikan umpan secuil pengalaman tentang masalah yang sering terjadi saat perkuliahan. “Saya kuliah setelah lulus di SMA Negeri 1 Ujungbatu ini, juga di tahun itu menikah, lalu bekerja. Mengenai perkuliahan ini kan fleksibel, kita harus bisa memanajemen waktu dengan baik, sehingga semuanya bisa dilakukan dalam waktu bersamaan. Kenapa tidak?” Ternyata masalah mereka adalah seputar tanggung jawab yang besar setelah lulus SMA ini cukup membuat mereka pusing dan menyangka kuliah itu ribet dan rumit nantinya. Namun setelah saya sampaikan bagaimana komunikasi yang kami para dosen lakukan dengan mahasiswa, mereka mulai tertarik, beberapa siswa nampak berbisik-bisik sambil menganggukkan kepala. Secara verbal saya menyaksikan semangat dan motivasi yang mulai bangkit.
Kemudian pertanyaan saya lemparkan lagi. Ada tiga orang mengangkat tangan dan bertanya. Ternyata masalah mereka persis sama. Kekhawatiran mereka juga sama. Ekonomi yang sulit, keluarga yang hidup sederhana dan permasalahan lainnya menjadi topik pembcaraan kami. Tepat pada momen ini saya langsung menyampaikan beberapa bantuan berupa beasiswa KIP-Kuliah (Kartu Indonesia Pintar), beasiswa BKR (Beasiswa Khusus Rokania) dan beasiswa Pemprov (Pemerintah Provinsi Riau) yang bisa didapatkan oleh adik-adik ini saat mendaftar di Kampus STKIP Rokania.
Betapa pentingnya melanjutkan pendidikan ini juga diutarakan oleh Leni Aswita, S.Pd yang merupakan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ujungbatu, “Melanjutkan pendidikan itu adalah hal yang harus diprioritaskan bagi siswa-siswi kelas XII, terlepas dari faktor ekonomi, yang namanya siswa-siswi harus punya impian untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, yang nantinya berguna untuk perubahan cara pikir dan status sosial ketika turun di masyarakat.” Di bawah kepemimpinannya juga sekolah ini beberapa waktu lalu baru saja mendapatkan berbagai penghargaan di kompetisi Fisika, Biologi, Matematika dan Bahasa Inggris yang diadakan di Universitas Pasisr Pengaraian dengan bimbingan dari para guru mereka yaitu Nurafni, S.Pd, Robet Sidabutar, S.Pd, Nandes, S.Pd, Yul Efrini, S.Pd. Prestasi ini cukup mewakili semangat para siswanya dalam belajar.
Diskusi semakin hangat di menit yang ke-10, saya mulai minta izin untuk menyudahi pertemuan hari itu, ada seorang siswa yang berpakaian olahraga lengkap dan duduk di kursi paling depan, menatap lapangan olahraga yang tepat berada di depan kelas mereka, dalam keadaan cuaca di luar kelas mendung dan rinai mulai turun, sesekali remaja itu melemparkan pandangannya kepada saya, seperti ada sesuatu yang ingin disampaikannya, spontan saya membalas dengan senyum sambil membesarkan pupil, berusaha mengatakan “Silahkan sampaikan apapun yang kamu rasakan,” dan akhirnya dia mengangkat tangannya sebelum saya mengucapkan salam, “Bu, berapa jarak Rokania dari SMA ini?” saya menatap binar matanya sejenak, ada impian dan cita-cita yang ingin digapainya.
“Sekitar 20 kilo, bila kamu menggunakan sepeda motor membutuhkan 25-30 menit untuk sampai di sana, tapi bila kamu jalan kaki, kamu bisa sampai satu hari kemudian, jadi kalau kuliahnya hari Senin, kamu sudah harus berjalan di hari Minggu ya.” Seketika kelas tertawa dan riuh, pertemuan ini berakhir dengan permintaan mereka kepada saya agar meninggalkan nomor handphone untuk bisa mereka hubungi atau bertanya mengenai kampus STKIP Rokania, tidak lupa sebelum saya melangkahkan kaki ke pintu kelas kami berfoto bersama.
Penulis: Nuratika (Dosen PBSI STKIP Rokania)