Menyambungkan Wahyu dengan Ilmu
Menelusuri Benang Merah Korelasi antara Wahyu dengan Ilmu Pengetahuan
oleh: A. U. Chaidir
بسم اللہ الرحمن الرحیم
Masih segar di dalam ingatan penulis, ketika masih belajar di Sekolan Menengah Pertama enam puluh tahun yang lalu, dimana penulis pernah mengikuti mata pelajaran Ilmu Tumbuh-tumbuhan, yang guru mata pelajaran tersebut namanya pak Abdul Kusasi. Beliau menerangkan kepada kami terkait dengan proses terjadinya penyerbukan, pembuahan, pertemuan serbuk sari bunga jantan dengan putik bnga betina, yang dilakukan oleh “angin”. Penyerbukan yang diperankan oleh angin itu, terutama sekali terjadi pada tanaman jenis padi-padian, rumput-rumputan dan jagung.
Rangkaian Proses Penyerbukan dapat dijelaskan secara ringkas. Tanaman jenis tersebut mempunyai dua jenis bunga, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan memiliki serbuk sari, yang melekat pada benang sari. Bila telah sampai waktu, angin datang berhembus menerpa serbuk sari bunga jatan yang halus dan ringan itu hingga terlepas dari benang sarinya. Selanjutnya angin menerbangkan, menebarkan, membawa serbuk sari bunga jantan itu hingga sampai kepada, bertemu dan menempel di putik bunga betina. Demikianlah proses pembuahan pada tanaman sejenis padi-padian, rumput-rumputan dan jagung, melalui bantuan “angin”. Subhanallah.
Putar Balik.
Seiring dengan perjalanan waktu, setelah enam puluh tahun kemudian, ketika penulis membaca kitab suci Alquran, dan begitu sampai pada ayat 22, surat al-Hijr yang berbunyi:
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan), dan Kami turunkan air dari langit , lalu dengan air itu Kami beri kamu minum, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya“.
Tiba-tiba saja penulis tertegun sejenak, sekonyong-konyong penulis tersadar. Memori penulis putar balik ke belakang, ingat kembali kepada sosok almarhum pak guru Kusasi, yang pernah menjelaskan, tentang peran angin dalam proses penyerbukan tanaman padi-padian, rumput-rumputan dan jagung, enam puluh tahun yang lalu itu.
Spontan, hati penulis berbisik halus, “Maha Suci Engkau ya Allah“, yang menunjukkan kebesaran-Mu kepada hamba, melalui proses penyerbukan tanaman ini. Engkau telah menyadarkan hamba, akan adanya korelasi antara wahyu-Mu dengan ilmu tumbuhan-tumbuhan, lewat alm. pak guru Kusasi. Allahummaghfir lahu.
Menyambungkan Wahyu dengan Ilmu Pengetahuan
Allah berkali-kali menyebutkan fungsi dan makna angin ini di dalam Al-Quran. Allah memang tidak menjelaskan secara terperinci, karena Al-Quran itu bukanlah kitab ilmiah, ia adalah kitab wahyu. Akan tetapi tidak sedikit ayat-ayat yang menuntut kita manusia ini untuk memikirkan tanda-tanda kebesaran-Nya, berupa fenomena dan dinamika alam semesta yang tersebar di jagat raya.
Apa arti semua ini?
Sebenarnya di sini Allah tengah menuntut kita manusia, untuk mempergunakan akal dan fikiran, guna mengembangkan, mengeksplorasi ilmu pengetahuan, yang selanjutnya akan membuahkan kemajuan peradaban manusia itu sendiri.
Satu lagi clue yang krusial dari Allah SWT, melalui firman-Nya di dalam, QS Al-‘Alaq: 1, 4 & 5:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1).
Yang mengajarkan dengan kalam (4).
Dialah (Allah ) yang menunjuki manusia apa yang tidak ia ketahui (5).
Sekali lagi, Allah hanya memberi clue, kisi-kisi atau petunjuk melaui Al-Quran, untuk memicu, mendorong serta menuntut kita supaya menggunakan akal dan fikiran.
Kemudian bidang studi apa saja yang terkait dengan angin :
- Meteorologi
Ilmu tentang atmosfir, iklim dan cuaca. Angin adalah salah satu elemen yang dipelajari dalam meteorologi, karena:
- Angin memengaruhi cuaca (badai, topan, dan hujan).
- Angin mengangkut panas dan uap air di atmosfir.
- Angin memengaruhi pembentukan pola awan dan iklim global.
- Klimatologi.
Klimatoligi ini mirip dengan meteorologi, hanya saja ia lebih fokus kepada cuaca jangka panjang atau iklim.
- Aerodinamika.
Mempelajari pergerakan udara dan bagaimana udara memengaruhi objek yang dilaluinya, seperti: pesawat terbang, mobil balap dan turbin angin
- Oseanografi.
Angin sangat mempengaruhi arus laut, gelombang, dan naiknya air laut dari kedalaman ke permukaan.
Angin sangat penting dalam studi ini.
- Energi Terbarukan.
Ilmu ini mempelajari mengubah energi angin menjadi energi listrik lewat turbin angin. Termasuk di dalamnya teknik mesin, teknik elektro dan teknik lingkungan.
- Navigasi Ilmu Kelautan.
Di masa lalu angin sangat penting untuk pelayaran. Bahkan sekarang dalam studi navigasi dan perkapalan (terutama layar), pengetahuan tentang arah dan kekuatan angin sangat penting/krusial.
Misi Makhluk
Jangan mengira bawa hanya kita manusia saja yang diberi misi, amanah dan tanggung jawab oleh Allah SWT. Akan tetapi semua nakhluk, apakah ia makhluk hidup atau benda mati, apakah ia terlihat nyata atau kasat mata, apakah ia materi atau imateri, yang kesemuanya itu dibebani misi dan amanah oleh Tuhan sang Pencipta, sesuai dengan wujud, sifat dan fungsi penciptaannya ini.
Sekarang, mari kita coba lihat bersama, apa saja misi dan amanah yang diemban oleh makhluk yang bernama angin ini:
* Angin itu, bukanlah hanya sekedar hembusan kosong, angin itu bukan sekedar gejala cuaca.
Ia adalah makhluk yang taat dan patuh menjalankan perintah dan amanah yang dititipkan Allah kepadanya.
* Angin diberi misi untuk memindahkan serbuk sari bunga jantan ke putik bunga betina supaya terjadi kehidupan baru pada tumbuhan.
* Angin mengantarkan awan pembawa hujan ke tempat-tempat tertentu.
* Angin, menjadi rahmat bagi sebahagian orang, dan menjadi azab bagi sebahagian yang lainnya.
* Angin, berembus menurut takaran, tidak melebihi batas yang ditentukan, dan tidak pula pernah salah arah ataupun tujuan.
* Angin, adalah salah satu ayat qauniyah, yang menunjukan tanda kebesaran-Nya.
“Dan dari (pada) perkisaran angin, ada tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti“. QS Al-Jatsiyah, penggalan ayat 5.
Penutup
Kita baru mengintip secuil kecil, rahasia terkait dengan fenomena angin, sebagai pintu masuk bagi kita ke bidang lain. Bidang lain dimaksud ialah seperti bidang studi astronomi, geografi, oseanografi, geologi, perminyakan, pertambangan, fisika, teknologi, biologi, sosiologi dan seterusnya, yang kesemuanya itu ada clue dan kisi-kisinya didalam Wahyu Ilahi.
Hanya pembacalah yang akan merespon, menjawabnya, sesuai dengan misi dan amanah yang dibebankan ke pundak masing-masing oleh Sang Pencipta.
Allahu a’lam.
Pekanbaru, 25 September 2025.