Sekilas Kegiatan Kesusastraan Bulan Juli – November 2022
Oleh: Dr. Hermawan, M. Hum
Ada beberapa agenda acara besar kesusastraan yang akan saya ikuti dalam periode Juli – November 2022 ini. Pertama saya ditunjuk jadi juri esai dan moderator dalam rangka acara Seabad Chairil Anwar di Jakarta dari tanggal 20 – 30 Juli 2022. Kegiatan ini sudah selesai dilaksanakan. Ada yang perlu diingat kembali tentang sang penyair Chairil Anwar. Berikut ini saya ringkas kembali.
Chairil Anwar lahir di Medan pada 26 Juli 1922 dan wafat di Jakarta pada 28 April 1949. Berarti usianya hanya lebih kurang 27 tahun. Beliau menulis lebih kurang 96 karya, diantaranya berbentuk puisi sebanyak 70 buah. Kebanyakan tidak sempat dipublikasikan hingga hari wafatnya. Kritikus sastra Indonesia asal Belanda, A. Teeuw pernah menyebutkan bahwa Chairil telah menyadari akan mati muda, sebagaimana tersirat dalam tema menyerah yang terdapat dalam puisi berjudul “Jang Terampas dan Jang Putus“.
Kita mengenal karya Chairil Anwar dari beberapa puisinya yang sangat populer seperti yang berjudul “Aku” (sehingga beliau dikenal dengan ungkapan Si Binatang Jalang), “Krawang Bekasi” dan “Cemara Menderai Sampai Jauh.” Semua tulisannya, baik yang asli, modifikasi, atau yang diduga dijiplak, dikompilasi dalam tiga buku yang diterbitkan oleh Pustaka Rakyat. Kompilasi pertama berjudul “Deru Campur Debu” (1949), kemudian disusul oleh “Kerikil Tajam”, dan “Yang Terhempas dan Yang Putus” (1949), serta “Tiga Menguak Takdir” (1950), kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin (sumber: sekolahtimur.com ).
Berdasarkan karya-karya Chairil Anwar yang fenomenal dan sebagai bentuk penghargaan atas kepeloporannya dalam sastra terutama puisi maka tanggal wafatnya, yaitu 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional. Selain itu H. B. Jassin yang dikenal sebagai “Paus Sastra Indonesia” menobatkan Chairil Anwar sebagai Pelopor Angkatan ’45 bersama dengan Asrul Sani dan Rivai Apin (id.wikipedia.org/wiki/).
Acara kedua yang akan saya ikuti adalah Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) pada 24 – 27 September 2022. Acara ini diadakan di Tanjung Pinang Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Helat ini dipelopori oleh tokoh sastra Riau – Kepri yaitu Datuk Rida K. Liamsi yang selama ini juga dikenal sebagai CEO Riau Pos Group. Dia didapuk sebagai Penanggung Jawab Acara (Penja) FSIGB 2022. Ada 136 penyair / peserta yang akan hadir (termasuk saya) dan berasal dari beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Senarai rencana acara FSIGB 2022 dari 24 sampai 27 September secara garis besarnya sebagaimana berikut (acara sewaktu-waktu dapat berubah) :
- Hari pertama (24/09/2022) : Penerimaan / penyambutan peserta yang berasal dari luar daerah dan malamnya acara makan malam (welcome dinner) bersama Gebernur Kepri dan Kepala Dinas Kebudayaan Prov. Kepri di Gedung Daerah. Kemudian dilanjutkan dengan acara pembukaan, penghargaan Jenbia Emas dan baca puisi bersama;
- Hari kedua (25/09/2022) : Seminar Sastra Internasional di Kampus Universitas Raja Ali Haji (UMRAH) di Dompak;
- Hari ketiga (26/09/2022) : Acara peluncuran bersama 100 buku puisi karya peserta FSIGB 2022 di Kampus UMRAH di Dompak. Selanjutnya acara baca puisi bersama di Taman Bustan Al Khatibin dan kemudian sorenya Ziarah Budaya di Kijang, Bintan, bekas kota tambang bauksit;
- Hari keempat (27/09/2022) : Sarapan pagi bersama (farewell breakfast) di hotel dan kemudian pulang ke daerah masing-masing.
Helat FSIGB ini sebagaimana biasanya selalu diawali dengan penyerahan Anugerah Jenbia Emas (AJE), yaitu sebuah anugerah budaya untuk para budayawan yang bermastautin dan berkarya di Kepulauan Riau. Ini sebagai Tradisi Menghargai Budaya. Direncanakan acara ini diadakan saat pembukaan FSIGB pada hari pertama yaitu pada malam hari di Gedung Daerah. Penghargaan diserahkan oleh Ansar Ahmad, Gubernur Kepri.
Anugerah ini mulai diberikan sejak tahun 2016. Ternyata lebih dahulu dibandingkan pelaksanaan acara FSIGB. Penghargaan yang diberikan ini diadakan oleh Yayasan Jenbia Emas dan didukung oleh Dinas Kebudayaan Kepri. Anugerah ini bertujuan untuk menunjukkan kepada daerah serantau ASEAN bahwa Provinsi Kepulauan Riau komit dalam menghargai dunia sastra dan budaya.
Anugerah Jenbia Emas selama 6 tahun diselenggarakan sudah ada 6 seniman dan budayawan yang menerimanya. Penerima anugerah tersebut yaitu Husnizar Hood (sastrawan) pada 2016, Aswandi Syahri (sejarawan) tahun 2017, Abdul Malik (budayawan) tahun 2018, Abdul Kadir Ibrahim (sastrawan) tahun 2019, Ramon Damora (sastrawan) tahun 2020 dan Pepy Chandra (koreografer) tahun 2021. Anugerah AJE untuk tahun 2022 ini sudah ada 10 nominee yakni: Adi Lengkepin (musisi), Dedy Junizar (perupa), Mohd Natsir Thahar (budayawan), Raja Malik Hafizan (budayawan), Rendra Setyadiharja (budayawan). Selanjutnya Riawani Elyta (sastrawan), Ruki Daryudi (koreografer), Tarmizi Rumah Hitam (sastrawan), Teja Alhabd (budayawan) dan Yuanda Isha (sastrawan). Pemenang anugerah ini akan diumumkan pada tanggal 15 September 2022.
Acara ketiga yang Insya Allah saya ikuti adalah undangan dari Komunitas Dari Negeri Poci untuk menghadiri sekaligus mengambil antologi puisi. Berdasarkan data terakhir yang diterima dari halaman facebook Kurniawan Junaedhie dalam group KOMUNITAS DARI NEGERI POCI, yang masuk untuk Antologi Raja Kelana, DNP 12, dapat dilihat pada tautan ini: https://www.facebook.com/groups/671560209615143/permalink/4983443958426725 ada sebanyak 138 penyair / peserta yang Insya Allah hadir.
Kegiatan yang bertema HARI-HARI RAJA KELANA, akan diselenggarakan di kota Tegal, Jawa Tengah, pada 28 – 30 Oktober 2022. Penyair Raja Kelana yang ikut serta dalam perhelatan itu akan mendapatkan satu buku “Raja Kelana” (450-an halaman), syarat dan ketentuan berlaku akan diumumkan kemudian. Bukan penyair juga boleh ambil bagian di dalamnya. Termasuk para penulis “Surat-Surat Cinta” yang diselenggarakan oleh Aksi Swadaya dari Rumah.
Acara keempat yang akan saya ikuti adalah undangan oleh Pemda Padangpanjang untuk ikut acara Temuan Penyair Asia Tenggara II (TPAT II) tanggal 30 Nov. – 3 Des. 2022 sekaligus juga mengambil buku antologi puisi. Namun sebelumnya Insya Allah pada 10 November 2022 saya diundang pula oleh TISI ( Taman Inspirasi Sastra Indonesia) dalam rangka mengambil “Antologi Puisi 77 Penyair Membaca Pahlawan”.
Menurut https://padek.jawapos.com/sumbar/padang-panjang/ bahwa acara TPAT II ini menargetkan 250 penyair dari ASEAN untuk hadir. Hal ini disampaikan oleh Dewan Pengarah Kepanitiaan yaitu Dr. Sulaiman Juned, S. Sn., M. Sn. Namun berita terakhir bahwa hanya 100 penyair yang terpilih untuk hadir dari 500 penyair yang mengirimkan karyanya (https://padek.jawapos.com/sumbar/padang-panjang/06/08/2022/ ). TPAT pertama kali dilaksanakan pada 2018 dengan menghadirkan kurang lebih 350 penyair. Sedangkan, pada TPAT II-2022 ini menghadirkan 100 penyair. Naskah puisi mereka telah diterima panitia awal April hingga 1 Juni lalu. Sedangkan tahap pengumuman lulus kurasi telah dilaksanakan pada 1 Agustus 2022.
Demikianlah agenda kegiatan sastra yang telah dan akan saya hadiri dalam jangka waktu bulan Juli – November 2022. Saya berharap bahwa kehadiran dalam berbagai kegiatan ini bermanfaat bagi saya sendiri maupun kampus STKIP Rokania, Rokan Hulu sebagai homebase saya. Tentunya juga dapat berkontribusi dalam pengembangan kesusastraan nasional.
Editor: Hasrijal