Sepanjang Jalan Kenangan, atau Kubangan?
Oleh: Dwi Mardiah Asmarani
Musim hujan datang, jalanan memprihatinkan. Inilah yang dirasakan setidaknya 5 desa di kabupaten Rokan Hulu dalam lingkup kecamatan Pendalian IV Koto. Diantaranya Desa Suligi, Bengkolan Salak, Sei Kandis, Pendalian IV Koto dan Air Panas.
Jika intensitas curah hujan lebih banyak dibanding hari biasanya, banjir yang tidak diundang akan datang, beberapa jembatan akan terendam, paling parah bisa sedada orang dewasa, banyak anak yang mau tidak mau harus kembali ke rumah dan tidak jadi bersekolah. Banyak petani yang terpaksa memeluk lutut di teras rumah sembari menyaksikan hujan yang tak kunjung reda.
Pemerintah desa setempat bukannya diam saja melihat fenomena alam ini, upaya normalisasi sungai sudah dikerahkan. Berbagai proposal sudah diajukan kepada petinggi kabupaten. Namun inilah yang terjadi di setiap musim penghujan datang, masyarakat menangis, apalagi jika melihat kondisi jalan, membuat hati teriris. Perbaikan jalan yang digaung-gaungkan oleh calon pemegang kekuasaan setiap 5 tahun sekali bak angin lalu, musim hujan datang, mereka diam.
Bukit Suligi yang menjadi akses utama bagi warga sekitar untuk mengirimkan hasil panen kelapa sawit dan karet menuju pabrik pun ikut kena imbas. Lubang yang dalam akan semakin dalam dan membuat truk menancap sampai berhari-hari. Terkadang mereka melewati bukit Rokan IV Koto, ini menjadi akses alternatif, tetapi jika air meluap, jalanan SPBU Rokan akan banjir, dan tentu saja mereka tidak bisa lewat, akhirnya mereka dikepung oleh banjir dan jalan rusak.
Seperti yang kita ketahui, bahwa akses jalan adalah kebutuhan yang sangat penting pada hari ini, misalnya jalan produksi, atau jalan yang menghubungkan antara desa perkebunan dengan pabrik, bayangkan jika buah yang sudah memasuki waktu panen tidak bisa diangkut karena jalanan yang tidak bisa dilalui truk – atau kalaupun nekat berjalan truk hanya akan menancap pada tanah yang lubangnya terlalu dalam – tentu akan merugikan petani. Buah menjadi busuk dan harga jualnya rendah.
Dikutip dari berbagai sumber, upaya pencegahan jalan rusak di desa bisa dilakukan dengan berbagai cara yang menyesuaikan dengan kondisi lokal dan sumber daya yang tersedia. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
- Pengelolaan Drainase yang Baik
Membuat dan memelihara saluran drainase di sepanjang jalan desa untuk menghindari genangan air yang dapat merusak jalan. Kemudian membersihkan saluran drainase secara rutin agar tidak tersumbat oleh sampah atau sedimen.
- Pemeliharaan Berkala
Melakukan inspeksi rutin terhadap kondisi jalan untuk mendeteksi dan memperbaiki kerusakan kecil seperti retakan atau lubang sebelum menjadi besar. Kemudian melakukan penambalan dan pengisian lubang dengan segera menggunakan material yang sesuai.
- Penggunaan Material yang Tepat
Menggunakan material berkualitas yang sesuai dengan kondisi setempat, misalnya menggunakan beton atau aspal yang tahan lama. Kemudian memanfaatkan material lokal yang tersedia dan cocok untuk konstruksi jalan.
- Pembatasan Beban Kendaraan
Mengatur dan mengontrol berat kendaraan yang melewati jalan desa untuk mencegah kerusakan akibat beban berlebih. Kemudian menyediakan jalur khusus atau alternatif untuk kendaraan berat jika memungkinkan.
- Pelibatan Komunitas
Melibatkan masyarakat desa dalam program gotong royong untuk menjaga dan merawat jalan secara berkala. Lalu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan jalan dan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat saluran air.
- Penggunaan Teknologi Sederhana
Menerapkan teknologi sederhana yang mudah diaplikasikan oleh masyarakat desa, seperti penggunaan paving block yang mudah diganti bila rusak. Dan memanfaatkan inovasi lokal yang efektif dan efisien untuk perawatan jalan.
- Pendidikan dan Pelatihan
Memberikan pelatihan kepada warga desa mengenai teknik dasar pemeliharaan jalan. Kemudian mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif dari beban berlebih dan genangan air terhadap kondisi jalan.
- Kerjasama dengan Pemerintah dan Lembaga
Bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk mendapatkan bantuan teknis dan finansial dalam pemeliharaan jalan. Selain itu mengakses program bantuan infrastruktur desa yang disediakan oleh pemerintah atau organisasi non-pemerintah.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, diharapkan jalan di desa dapat terjaga dengan baik, sehingga memudahkan mobilitas dan mendukung perekonomian desa. Mudah mudahan artikel ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur. Ini juga dapat mendorong pemerintah atau pihak berwenang untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan serta dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang risiko yang terkait dengan jalan rusak dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.