Tahun Baru, Tahun Menanam
Menumbuhkan Kebiasaan yang Mengubah Hidup
Oleh: A. U. Chaidir
Sobat Pembaca,
Tahun baru bukan sekadar pergantian angka di kalender. Ia adalah jeda yang diberikan kehidupan agar kita bisa berhenti sejenak—menarik napas—melihat ke dalam diri—lalu memilih kembali arah yang hendak kita tempuh.
Setiap awal tahun selalu membuka ruang bagi harapan baru. Bukan untuk menjadi orang lain, melainkan untuk menjadi diri kita yang sedikit lebih baik dari kemarin. Dan di tahun 2026 nanti, ada satu sikap sederhana namun kuat yang patut kita rawat bersama: menanam.
Menanam sebagai Cara Menghidupi Kehidupan
Hidup, sesungguhnya, tidak jauh berbeda dari sebuah kebun kecil yang kita rawat setiap hari. Apa pun yang kita tabur—itulah yang kelak tumbuh. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering kita anggap sepele justru menjadi akar dari perubahan besar.
Menabung seribu rupiah sehari.
Menyapu halaman sebelum matahari naik.
Mengurangi satu sendok gula.
Menyapa keluarga dengan senyum, meski hati sedang berat.
Mengucap doa singkat sebelum memulai pekerjaan.
Semua itu tampak sederhana. Namun seperti biji kecil yang ditanam di tanah sunyi, kebiasaan-kebiasaan inilah yang perlahan membentuk arah hidup kita.
Perubahan Tidak Perlu Tergesa
Menanam membutuhkan waktu. Benih tidak serta-merta menjadi pohon, dan pohon tidak langsung berbuah.
Ada saatnya kita sudah berbuat baik, namun hasilnya belum tampak. Ada masa ketika kita sudah berusaha keras, tetapi hidup masih terasa sempit. Bahkan ketika kita mulai memperbaiki diri, keadaan belum juga berubah.
Namun seperti tanah yang setia menyimpan benih, setiap proses baik tidak pernah sia-sia. Tuhan melihat setiap langkah kecil yang kita pilih, meski tidak ada satu pun yang mengetahuinya. Ia menumbuhkan sesuatu dalam hidup kita—sering kali dengan cara yang tak terduga, dan pada waktu yang paling tepat.
Tugas kita bukan mempercepat pertumbuhan,
melainkan menjaga hati agar tidak berhenti menanam.
Menanam Kebiasaan yang Menguatkan Hidup
Tahun ini, mari kita mulai dengan menanam tiga jenis “tanaman” sederhana yang membawa pengaruh besar.
1. Kebiasaan yang Menguatkan Diri
Hal-hal kecil yang membuat hidup lebih rapi dan hati lebih tenang:
-
Bangun sedikit lebih awal
-
Merapikan barang sebelum beraktivitas
-
Menuliskan hal-hal yang patut disyukuri
Kebiasaan kecil ini adalah pupuk yang membuat jiwa pelan-pelan menjadi lebih kuat.
2. Kebiasaan yang Memperbaiki Hubungan
Karena kebahagiaan sering lahir dari kedamaian di sekitar kita:
-
Mengucapkan terima kasih tanpa menunggu momen khusus
-
Menahan kata-kata yang tidak perlu
-
Memaafkan dengan hati yang mau memahami
Keluarga yang teduh dan lingkungan yang hangat sering kali tumbuh dari kebiasaan-kebiasaan sederhana seperti ini.
3. Kebiasaan yang Mendekatkan Diri kepada Tuhan
Tidak perlu panjang, cukup tulus:
-
Satu doa setiap pagi
-
Satu ayat atau renungan singkat setiap hari
-
Satu kebaikan yang dilakukan tanpa ingin terlihat
Yang kecil-kecil inilah yang menjaga jiwa tetap hidup dan tidak mudah kosong.
Kesabaran adalah Bagian dari Menanam
Tidak semua yang kita tanam akan tumbuh sesuai dengan waktu yang kita inginkan. Namun tidak ada satu pun kebaikan yang benar-benar hilang. Semua kembali—dengan cara yang paling lembut dan paling tepat.
Tuhan tidak menuntut kita langsung berhasil. Ia hanya meminta kita menyentuh hidup dengan niat yang baik, melakukan apa yang bisa dilakukan hari ini, dan menjaga harapan tetap menyala meski hari terasa berat.
Mari Kita Menanam yang Baik
Sobat, mari kita sambut tahun 2026 sebagai Tahun Menanam.
Menanam kebiasaan yang membuat hidup lebih teratur.
Menanam sikap yang membuat hati lebih lapang.
Menanam kebaikan yang membuat dunia di sekitar kita lebih hangat.
Tidak perlu memulai dari yang besar.
Mulailah dari yang sederhana.
Mulailah dari yang dekat.
Mulailah hari ini.
Karena perubahan tidak perlu tergesa.
Ia hanya membutuhkan satu hal:
kesediaan kita untuk menanam, sedikit demi sedikit, hingga hidup tumbuh menjadi lebih indah.
Selamat menanam.
Selamat menyambut tahun baru.
Semoga 2026 menjadi tahun penuh pertumbuhan dan keteduhan bagi kita semua.
Pekanbaru, 31 Desember 2025


















