Pasir Pengaraian (01/04/2022) – Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Muslim untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadan. Jika diikuti cara-cara penyambutan bulan puasa sejak zaman dahulu maka banyak sekali tradisi yang dilakukan. Tidak perlu jauh-jauh dicontohkan, cukup di wilayah Provinsi Riau saja tradisi itu pun sudah bermacam-macam.
Seperti di sebagian wilayah Kampar tradisi menyambut bulan puasa, biasanya sehari sebelum 1 Ramadan, diadakan acara balimau kasai. Pada intinya acara ini secara fisik adalah mandi dengan menggunakan harum-haruman dari ramuan dedaunan, bunga dan akar-akaran tertentu. Termasuk daun limau / jeruk dan lain-lainnya.
Beberapa wilayah lainnya juga memiliki nama yang unik untuk ini. Misalnya di wilayah Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, dinamakan potang bolimau. Yaitu mandi di sungai pada petang hari sebelum puasa dengan menggunakan harum-haruman bunga rampai dari berbagai daun-daunan. Kegiatan ini sering juga disebut mandi bolimau, dan pada awalnya pun tidak perlu beramai-ramai mandi bersama. Cukup satu keluarga saja. Tetapi belasan tahun terakhir sudah dijadikan kegiatan keramaian.
Penduduk di tepian sungai Siak, terutama Kota Pekanbaru, sering menyebut kegiatan ini dengan petang megang. Dulu sebelum pandemi Covid-19 acara petang megang memang dibuat sebagai kegiatan wisata. Acara ini disisipi dengan lomba lain berupa lomba menangkap itik (bebek) di sungai Siak. Sebagaimana diketahui bahwa sungai Siak adalah sungai terdalam di Indonesia, maka para pesertanya tentulah masyarakat yang sudah sangat mahir berenang.
Sebenarnya banyak lagi acara serupa yang menjadi tradisi di kabuaten/kota lainnya seperti Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Siak, Meranti, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kuantan Singingi. Pada intinya memiliki maksud yang sama yaitu membersihkan diri sebelum memasuki bulan puasa. Bulan puasa sering disebut sebagai bulan suci Ramadan, maka memasukinya pun kita harus dalam keadaan suci. Hal ini disimbolkan dengan mandi dengan menggunakan harum-haruman yang alami.
Itu semua adalah tradisi lama yang selalu hadir di tengah masyarakat terlebih bagi penduduk Muslim yang berada tidak jauh dari sungai. Namun sesuai perkembangan zaman saat ini, yaitu dengan semakin meluasnya penggunaan media sosial, internet dan desain grafis, maka penyambutan bulan suci Ramadan sudah mulai bergeser. Banyak yang menyampaikan kegembiraannya menyambut bulan ibadah itu di media sosial. Bahkan dengan menyertakan cuplikan doa dan kata-kata harapan.
Ada aplikasi untuk ucapan selamat menyambut Ramadan itu dengan menggunakan twibbon. Aplikasi ini bisa diatur untuk pribadi dan atau institusi sebagai ajang promosi dan memperkenalkan diri. Seperti yang ada pada link yang ditampilkan di bawah ini:
http://twb.nz/ramadhanrokania2022
Penulis: Hasrijal Farmaduansa