• About
  • FAQ
  • Landing Page
  • Buy JNews
Newsletter
Rokapress
Advertisement
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
Rokapress
No Result
View All Result
Home

Tradisi Tepung Tawar

Rokapress by Rokapress
Maret 19, 2024
in Uncategorized
0
tepung tawar

Bahan-bahan untuk prosesi tepung tawar (foto: nadila dkk)

370
SHARES
2.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tradisi Tepung Tawar

Tradisi Tepung Tawar adalah upacara adat Melayu Riau peninggalan raja-raja terdahulu. Tradisi Tepuk Tepung Tawar merupakan bentuk rasa syukur atas terkabulnya suatu keinginan atau usaha. Tradisi Tepuk Tepung Tawar dilakukan pada acara-acara tertentu, misalnya: pernikahan, menempati rumah baru, mengendarai kendaraan baru, maupun khitanan.

Related articles

MoU dan IA

MoA dan IA Fakultas Ilmu Budaya UNILAK dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Rokania Sukses Dilaksanakan!

Desember 14, 2024
BEM

Universitas Rokania Kabupaten Rokan Hulu Lakukan Pelantikan BEM Pertama Universitas Rokania

Mei 20, 2024

Bagi orang Melayu, Tepuk Tepung Tawar merupakan adat yang “harus” dilaksanakan. Mereka memiliki pepatah yang mengungkapkan “Kalau buat keje nikah kawin, kalau belum melaksanakan acara tepuk tepung tawar (dalam bahasa Natuna : tepong tawa) belum sah (afdal) acara yang dilaksanakan”. Tradisi ini digunakan sebagai bentuk ungkapan luapan kegembiraan untuk orang-orang yang mempunyai hajat atau upacara adat.

Bahan Tepuk Tepung Tawar

Bahan yang harus dipersiapkan adalah beras kunyit, beras putih, beras bertih, air tepung tawar, inai yang digiling, daun perinjis (percikan), serta mangkuk sebagai wadah. Setiap bahan yang digunakan dalam tepuk tepung tawar memiliki makna masing- masing.

Beras kunyit melambangkan supaya diberikan kemurahan rezeki, sedangkan beras putih melambangkan kesucian. Beras bertih bermakna kemakmuran, air tepung tawar melambangkan penyejuk hati, inai digiling bermakna kerukunan, dan daun perinjis bermakna kebersamaan.

tepung tawar
Sebagian bahan tepung tawar (foto: nadila,dkk)

Tata Cara Melakukan Tradisi Tepuk Tepung Tawar

Mengambil daun perenjis (percikan), yaitu daun yang diikat jadi satu dicelupkan ke dalam air yang dicampur bedak, jeruk, dan bunga mawar. Kemudian, daun itu direnjis pada kedua tangan yang telengkup di atas paha yang beralas bantal tepung tawar dan telah dialasi kain putih.

Orang yang akan melakukan (penepuk) tepuk tepung tawar mengambil beras kunyit, basuh, bertih, dan bunga rampai. Bahan-bahan tersebut ditaburkan pada orang yang menjalankan prosesi adat atau ditepuk tawari. Jika orang yang ditepuk tawar adalah orang terhormat, maka bahan-bahan tadi ditabur sampai atas kepala dengan putaran dari kiri ke kanan sambil membaca salawat.

Proses merinjiskan air percung (air wangi-wangian yang direbus dari bahan alami) kepada pengantin atau yang ditepuk tawari ialah dengan mengambil sejumput inai lalu dioleskan di telapak tangan kanan dan kiri. Penepuk tepung tawar mengatur sembah dengan mengangkat tangan. Setelah semua orang yang ditunjuk sebagai penepuk tepung tawar selesai, acara ditutup dengan doa. Jumlah penepuk tepuk tepung tawar adalah bilangan ganjil, dimulai dari 3,5,7,9, dan 13.

Makna Prosesi Tepuk Tepung Tawar

Merinjis kening bermakna supaya berpikir sebelum bertindak atau menggunakan akal sehat. Merinjis bahu kiri dan kanan bermakna harus siap memikul beban dengan penuh rasa tanggung jawab. Merinjis punggung tangan bermakna jangan pernah putus asa dalam mencapai rezeki, terus berusaha dalam menjalankan kehidupan.

Menginai telapak tangan bermakna sebagai penanda bahwa mempelai sudah berakad nikah. Disadarkan bahwa saat ini mereka tidak bujang atau gadis lagi karena sudah ada pendampingnya.

Doa penutup dalam acara bermakna pengharapan apa yang dilakukan mendapatkan berkah dan ridho dari Allah SWT.

Kajian budaya tepung tawar dapat dilihat secara sosial, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Secara sosial terjadi dengan adanya interaksi sosial pada masyarakat melalui tokoh- tokoh yang mempunyai pengaruh dan peran penting yang dianggap terpandang dalam masyarakat Melayu. Secara ilmu pengetahuan dan teknologi, bahwa tepung tawar memiliki cara-cara tersendiri dengan tahap-tahapnya seperti memercikkan air pada orang atau benda dan lain-lain sebagainya. Secara bahasa, bahasa yang digunakan sehari-hari sebagai pengantar masyarakat adalah Bahasa Melayu yang merupakan salah satu sub-etnis Melayu yang memiliki kekhasan dari segi bahasa, adat istiadat, seni, budaya dan lain sebagainya.

Namun dalam pelaksanaan kebanyakan orang yang melakukan tepung tawar ini tidak mengerti akan makna-makna kearifan lokal apa saja yang terkandung di dalamnya, mereka hanya sekedar ikut serta dalam pelaksanaannya tanpa mengetahui makna-makna dari kearifan lokal tersebut. Ini menandakan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat mengenai nilai kearifan lokal yang terdapat pada acara tepung tawar.

Selain memiliki makna simbolik, tepung tawar juga memiliki dampak yang baik terhadap kehidupan bermasyarakat khususnya dikalangan suku Melayu. Tepung tawar menjadi sarana untuk mengumpulkan sanak saudara yang dekat maupun jauh untuk datang berkumpul serta ikut memberikan doa dan restu, mulai dari yang tua hingga yang muda. Tepung tawar juga memiliki nilai-nilai yang dipercaya sebagai pandangan hidup bermasyarakat Melayu.

Akan tetapi, tepung tawar juga diadakan pada acara selamatan atas kelahiran bayi dan sebagai wujud rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT. Tepung tawar dilakukan pada momen-momen tertentu seperti kelahiran bayi, khitanan, pindah rumah baru, prosesi pernikahan, sembuh dari sakit dan lain sebagainya, namun acara tepung tawar di Desa Sepinggan, Natuna, lebih identik dengan kelahiran bayi.

Adapun nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi tepuk tepung tawar yaitu:

  1. Daun-daunan (daun setawar, ganda rusa, kalinjuang, ribu-ribu) yaitu mendinginkan hati, pikiran, dan hawa nafsu yang menyalah.
  2. Bedak sejuk yaitu dimaknai penyejuk hati.
  3. Beras putih yaitu kesucian hati, lahir dan batin.
  4. Beras kuning yaitu diberi kemurahan rezeki.
  5. Bertih yaitu sepenanggungan dalam hidup sekeluarga dan satu kampung.
  6. Bunga rampai yaitu kesucian dan tulus hati.
  7. Air pecung yaitu mengharumkan nama keluarga.
  8. Daun inai yaitu kerukunan dan kesetiaan dalam berumah tangga.
  9. Baju kurung cekak musang setelan warna kuning (penobatan sultan dan kaum      bangsawan) yaitu melambangkan pemerintahan dan kebesaran.
  10. Baju Melayu yaitu melambangkan identitas Melayu.
  11. Daun perenjis yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan.
  12. Bertih, beras basuh, beras kunyit dan bunga rampai yaitu agar bertunas, berkembang dan berjaya dalam rumah tangga.
  13. Daun inai yaitu agar tetap bahagia sentosa.
  14. Melihat atau memperlakukan siapa yang akan ditepung tawari, posisi, jarak, dan cara si penepuk tepung tawar, serta sikap melangkah ke tempat semula yaitu menghargai status seseorang sebagai bangsawan.
  15. Perlakuan status anak/cucu yaitu menghargai seseorang sebagai anak/cucu.

Salah satu tradisi kearifan lokal yang terus dilestarikan adalah ritual tepung tawar. Para warga Natuna percaya, jika tradisi ini dilakukan untuk menolak bala atau musibah. Biasanya, ritual ini digelar pada saat bayi baru lahir, anak yang menjalankan sunat serta saat prosesi pernikahan.

Nilai-nilai filosofi sarat akan upacara tepung tawar di Natuna tersebut, tradisi melayu Natuna tersebut terdapat berbagai nasihat dan kearifan lokal, yang memiliki makna sangat penting bagi masyarakat Melayu Natuna.

Prosesi sunat atau sirkumsisi dalam ritual Tepung Tawar, memiliki banyak pantangan yang kemudian memengaruhi penyembuhan luka hasil sunat. Beberapa pantangan dalam ritual tepung tawar sunat, jika dilanggar dapat memberikan bala yang bisa menimpa anak yang disunat. Ritual Tepung Tawar juga, menjadi hal yang sangat penting untuk kehidupan masyarakat Natuna. Yaitu sebagai bentuk ketaatan terhadap leluhur yang memiliki sejarah panjang. (Disarikan dari berbagai sumber)

Penulis: Resti, Melansari Ramadhan, Rosni Julianti, Nadila Sari.

Editor: Hasrijal

Tags: rinjisTepung Tawar
Share148Tweet93

Related Posts

MoU dan IA

MoA dan IA Fakultas Ilmu Budaya UNILAK dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Rokania Sukses Dilaksanakan!

by Rokapress
Desember 14, 2024
0

Pekanbaru (12/10/2024) – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Rokania pada Jumat (11/10)...

BEM

Universitas Rokania Kabupaten Rokan Hulu Lakukan Pelantikan BEM Pertama Universitas Rokania

by Rokapress
Mei 20, 2024
0

Pasir Pengaraian (18/05/2024) – Universitas Rokania Kabupaten Rokan Hulu lakukan pelantikan BEM Pertama Universitas Rokania, setelah bertransformasi dari STKIP Rokania...

Warung Seblak

Seblak El Bandung di Desa Dayo

by Rokapress
Mei 17, 2024
0

Pasir Pengaraian (17/05/2024) – Wanita dan seblak seolah sudah menjadi dua hal yang tak dapat dipisahkan. Makanan berkuah bercita rasa...

PLTA Kotopanjang

Hendferd Land

by Rokapress
Mei 17, 2024
0

Pasir Pengaraian (17/05/2024) – Berlokasi di Provisi Riau tepatnya di kabupaten Kampar banyak menyimpan tempat wisata alam yang eksotik terutama...

bahaya merokok

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

by Rokapress
Mei 15, 2024
0

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Oleh: Raisko Ramos Rokok merupakan tembakau kering yang digulung dan mengandung berbagai zat kimia. Merokok adalah...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rona Rizki Daulay

Teks Argumentasi tentang Pendidikan

November 25, 2023
Kedatangan Bangsa

Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

November 26, 2023
Tumbuhan Kunyit

Khasiat Daun Kunyit Dapat Meredakan Kembung pada Bayi

Agustus 30, 2022
Lingkungan sekolah yang bersih

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan di Lingkungan Sekolah

November 25, 2023
Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

3
Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

2
Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

2
HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

2
Rinja Efendi

Ekologi Keluarga dan Ekologi Pengasuhan Anak: Perspektif Sekolah Dasar

Mei 17, 2025
Family Gathering

Kebersamaan dan Keceriaan Warnai Family Gathering ke-7 PGSD Universitas Rokania

Mei 14, 2025
Wiss Stable

Universitas Rokania dan Pengelola Hutan Kota Wiss Stable Sidomulyo Teken MoU untuk Peningkatan Edukasi dan Konservasi Lingkungan

Mei 14, 2025
Foto alumni

Alumni SMA Negeri 1 Rambah Adakan Reuni Lintas Generasi untuk Pertama Kalinya.

April 19, 2025

Rokapress

Situs berita kebanggaan anak bangsa

Categories tes

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • SainsTek
  • Uncategorized
  • Wisata

Tags

Abdul Putra Ginda Hasibuan Adyanata Lubis ALK Angler Lancang Kuning Arisman Asistensi Mengajar Aula PUTERA Desmelati Dr. Desmelati M.Sc. Hasrijal Hasrijal Farmaduansa Hasrijal SSi MM Hermawan HIMA PBSI Hima PGSD Jufri mancing asyik Musala Ar-Rahman Nuratika Pariang Pariang Sonang Siregar PBSI Pencak Silat Pertukaran Mahasiswa Merdeka PGSD PJKR PLP-I PTI Qurban Rita Arianti Rokan Hulu rokania Rokania FC SKJ STKIP Rokania Suhermon Suparman Syahrizal Fadhli Tito Yudistiro Tofikin twibbon rokania UKMI Al-Madani Universitas Rokania Yayasan Rokan Riau Raya YR3

Newsletter

[mc4wp_form]

  • About
  • FAQ
  • Support Forum
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2017 JNews - Crafted with love by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Contact Us
  • Homepages

© 2018 Rokapress by Raja Coding.