Rokania (05/06/2025) – Yayasan Rokan Riau Raya (YR3) bersama Civitas Academica Universitas Rokania kembali melaksanakan ibadah qurban di Kampus Rokania, Sabtu (7/6/2025). Kegiatan penyembelihan hewan qurban ini merupakan bagian dari perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Tahun ini, Universitas Rokania menyembelih tiga ekor hewan qurban, terdiri dari dua ekor sapi dan satu ekor kerbau. Daging qurban tersebut didistribusikan kepada dosen, pegawai, mahasiswa penerima KIP, serta masyarakat sekitar kampus sebagai bentuk kepedulian sosial dan semangat berbagi yang terus dijaga oleh kampus.
Menariknya, tahun ini Universitas Rokania juga memberikan hadiah qurban dari Rektor Dr. Desmelati, M.Sc. kepada empat orang karyawan dan dosen sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka. Keempat penerima hadiah qurban tersebut adalah Pariang Sonang Siregar, Anisa Fitri, Widya Melati Sukma, dan Yusuf Median.
Tradisi berqurban di Kampus Rokania sudah berlangsung sejak tahun 2016, saat institusi ini masih berbentuk Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Rokania. Pada dua tahun pertama, 2016 dan 2017, masing-masing dikurbankan satu ekor kambing. Sejak 2018 hingga 2020, tradisi dilanjutkan dengan satu ekor sapi setiap tahunnya. Pada tahun 2021, Rokania berqurban satu ekor sapi dan satu kerbau. Tahun 2022 meningkat menjadi dua ekor kerbau, sementara tahun 2023 menyembelih satu ekor sapi dan satu ekor kerbau. Pada tahun 2024 lalu, Universitas Rokania memotong tiga ekor sapi.
Rektor Universitas Rokania, Dr. Desmelati, M.Sc., menyampaikan bahwa kegiatan qurban ini tidak hanya menjadi wujud ketakwaan kepada Allah SWT, tetapi juga sarana mempererat hubungan antar civitas akademika dan masyarakat sekitar. “Semangat berbagi harus terus hidup di lingkungan kampus, terutama dalam momentum Idul Adha seperti ini,” ujarnya.
Penyembelihan hewan qurban dilakukan langsung di area Kampus Rokania dengan melibatkan panitia dari kalangan dosen, pegawai, serta mahasiswa, menjadikan acara ini bukan hanya ritual keagamaan, tapi juga sarana pendidikan sosial dan spiritual yang bermakna. (red)