Memangku Laptop Ada Bahayanya Bagi Kesehatan
Oleh: Adyanata Lubis, M.Kom. (Dosen PTI STKIP Rokania)
Kita tidak merasa aneh lagi dengan jenis komputer ringan yang disebut laptop. Dapat dikatakan bahwa laptop saat ini menjadi sangat penting dan bahkan sebuah kebutuhan. Ditinjau dari asal katanya laptop berasal dari Bahasa Inggris lap berarti pangkuan dan top berarti atas. Sehingga secara sederhana laptop diartikan sebagai komputer yang dapat diletakkan di pangkuan.
Kata laptop sudah diadopsi ke dalam Bahasa Indonesia. Pengertian laptop dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai “komputer pribadi yang agak kecil, yang dapat dibawa-bawa dan dapat ditempatkan di pangkuan pengguna, terdiri atas satu perangkat yang mencakupi papan tombol, layar tampilan, mikroprosesor, biasanya dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang”.
Sesuai dengan namanya laptop seperti dijelaskan di atas, maka penggunanya sangat mudah meletakkan laptop tersebut di pangkuan tepatnya di atas paha. Sehingga dengan mudah dapat dipakai di mana saja, termasuk di dalam kendaraan yang sedang berjalan. Khususnya mobil, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang (jika diizinkan). Namun menggunakan laptop di pangkuan atau di atas paha jika terlalu sering akan mengganggu kesehatan.
Dilansir dari surat kabar Tribun Pekanbaru edisi Sabtu (14/05/2022) halaman 4 dijelaskan bahwa ada 5 bahaya jika menggunakan laptop terlalu sering di paha. Pertama, dapat menyebabkan sakit punggung dan leher. Ini diakibatkan karena laptop yang diletakkan di atas paha memaksa penggunanya untuk selalu menunduk melihat layar laptop.
Kedua, dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Penggunaan laptop yang cukup lama dapat membuat laptop menjadi panas. Hal ini berdampak kepada kulit paha yang terkena panas dalam waktu yang lama. Gejalanya terlihat seperti bintik-bintik yang tidak biasa pada kulit serta ruam akibat terpapar panas. Gejala ini dinamakan Eriterma Ab Igne (EAI) yang dapat berkembang dari waktu ke waktu tergantung berapa lama menggunakan laptop di atas paha.
Ketiga, meningkatkan risiko kanker. Hal ini didasarkan pada penelitian yang pernah dilakukan di Swiss bahwa kerusakan kulit akibat sering menggunakan laptop di atas paha dapat berpotensi menjadi kanker kulit. Seorang dokter kulit Dr. Anthony J. Mancini dari Chicago menilai bahwa peradangan kulit yang berkepanjangan dapat meningkatkan potensi kanker kulit sel skuamosa yang lebih agresif dari pada kanker kulit yang biasa. Selain itu, penggunaan laptop di atas paha yang dekat dengan organ reproduksi dapat pula meningkatkan potensi kanker testis atau ovarium.
Keempat, merusak organ reproduksi. Logikanya begini, laptop yang terhubung ke internet tanpa kabel dapat memancarkan gelombang elektromagnetik. Sementara ketika laptop dipangku, posisi laptop tentu berdekatan dengan organ sistem reproduksi manusia. Akibatnya gelombang elektromagnetik tersebut dapat mengganggu jumlah sperma pria dan pelepasan sel telur pada wanita. Selain itu, hasil penelitian oleh American Society for Reproductive Medicine menemukan bahwa laptop yang ditempatkan di atas paha dapat menurunkan kesuburan pria.
Kelima, masalah pada kehamilan. Ada urutan masalah yang dapat terjadi jika laptop selalu digunakan dengan cara memangku. Yaitu, jika selalu memangku laptop dalam kondisi laptop hidup dan adanya gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dapat menunda produksi sel telur wanita. Ini berakibat wanita tersebut akan sulit untuk hamil. Kemudian saat wanita hamil pancaran radiasi elektromagnetik di sekitar laptop dapat pula mengganggu kesehatan janin. Selanjutnya ketika bayi-bayi lahir dapat saja terjadi gejala-gejala masalah bawaan dan perkembangan yang tidak diinginkan.
Solusinya bagi pengguna laptop adalah dengan meletakkan laptop tersebut di atas meja. Bukan berarti tidak boleh di atas paha atau dipangku tetapi jangan terlalu sering melakukannya. Bagaimanapun juga kesehatan itu sangat penting untuk dijaga, sehingga hal-hal sekecil apapun harus diperhatikan.