• About
  • FAQ
  • Landing Page
  • Buy JNews
Newsletter
Rokapress
Advertisement
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
Rokapress
No Result
View All Result
Home

Kait Kelindan Seni Tradisi dalam Pelestarian Lingkungan

Rokapress by Rokapress
Desember 14, 2024
in Budaya
0
Semah Antau

Sema Antau di Kabupaten Kampar (Kec. Kampar Kiri Hulu) (foto:erni)

232
SHARES
1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kait Kelindan Seni Tradisi dalam Pelestarian Lingkungan

Oleh: Erni Lestari, A.Md.,Sn.

Related articles

Sebagian dosen dan pegawai berfoto bersama setelah acara Halalbihalal 1446 H di Rokania. (humas rokania)

Menebar Maaf, Merajut Ukhuwah di Halalbihalal Bersama Civitas Akademika Universitas Rokania

April 10, 2025
Buka Bersama

Civitas Akademika Universitas Rokania Gelar Buka Puasa Bersama, “Bersama dalam Kebaikan Berbagi dalam Keikhlasan”

Maret 24, 2025

“Tepak (gendang) bertanya, Calempong menjawab dan Gong yang meng’iya’kan”, Itulah narasi yang ‘dibangun’ dalam filosofi seni tradisi gondang beroguong (baca: musik calempong) di Provinsi Riau pada umumnya. Konsep ini dihadirkan dalam tatanan kompleksitas kehidupan masyarakat Melayu antara seni budaya, sosial, hukum, lingkungan dan sebagainya. Lebih mengkerucut pada fungsi yang lain, seni tradisi menguraikan problem dalam kehidupan sebagai hiburan yang memahami ‘duka-lara’ persoalan tiap personal masyarakat sebagai gambaran keseluruhan masyarakat yang utuh.

Seni yang sudah men’tradisi’ memiliki arti sebagai seni yang sudah disepakati sebagai kebiasaan bersama dalam jangka waktu yang cukup lama, bahkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) menentukan seni tradisi yang melekat dalam masyarakat selama 25 tahun lebih adalah batas terendah sebagai seni tradisi, sedangkan pelaku seni yang berpengaruh atas objek tersebut minimal mencapai umur diatas 60 tahun hingga ia dapat dikatakan sebagai Maestro Seni tersebut.

Gambaran sederhana dalam tatanan masyarakat Melayu pada umumnya dibentuk dengan berbagai subjek diantaranya Raja-raja/Tengku, Persukuan, Ninik Mamak dan anak-kemanakan. Masing-masing memiliki andil dan peran yang mesti ia rawat sebagai kesatuan dalam masyarakat Melayu, sehingga tiap orang dalam peranan terkecil apapun memiliki tanggung jawab yang dibutuhkan bersama. Karena dalam kesatuan yang utuh, anak-kemenakan hingga raja/tengku juga melakukan peristiwa yang sama untuk kelangsungan hidup, misalnya pada saat-saat tertentu, dimana daerah (baca: kampung) tersebut harus melakukan sesuatu hal untuk memperbaiki keadaan kampung (baca: semah) maka tiap lapisan tersebut berperan dalam peristiwa semah kampung dengan tujuan bersama-sama memperbaiki bahkan menjaga yang selama ini sudah menjadi tata kelakuan tertinggi dalam adat istiadat maupun kesehariannya.

Biasanya adat istiadat tidak terlepas dalam sudut padang seni dan budaya, seni hari ini dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang indah, unsur seni yang terkandung dalam prosesi adat menjadikan ia suatu rangkaian tak terpisahkan, seperti tradisi adat Tepuk Tepung Tawar yang mengandung unsur musikal dan gerak namun jika ia (baca : seni) terpisah, seni tradisi juga turut hadir sebagai hiburan dan pembawa pesan seperti tradisi Sastra Lisan Koba dari Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Koba bermakna kabar, cerita koba merupakan media hiburan sekaligus informasi pada zamannya, dikenal di masyarakat mulai dari kalangan bangsawan (raja-raja) hingga masyarakat menyeluruh pada umumnya. Koba menjadi tradisi pada semua helat diberbagai lapisan masyarakat disampaikan dengan senandung irama juga mengandung petuah-petuah beserta nasihat.

Jauh lebih kompleks, seni bukan sebagai penyampai pesan, ia (baca: seni) langsung menyatu dalam kegiatan konservatif misalnya dalam kegiatan Tolak Bala ataupun juga bisa disebut Semah Kampung seperti yang disebutkan diawal tulisan bahwa seluruh lapisan masyarakat melakukan suatu hal memperbaiki atau menjaga tata kelakuan tinggi.

Tolak Bala biasanya dilakukan dengan mengelilingi kampung secara beramai-ramai (baca: berarak kampung) pada malam atau siang hari, ini biasanya dilakukan dalam kondisi lingkungan kampung yang tidak kondusif, bisa jadi penyebabnya adalah wabah penyakit atau virus bahkan bencana alam dan kesenjangan perilaku yang ganjil atau ada tanda- tanda alam yang membuat masyarakat resah dan gelisah.

Tolak bala biasanya dipimpin oleh seorang/beberapa tokoh masyarakat bisa disebut bomo dan jika ia telah ‘berbaur’ denga syariat agama maka dipimpin oleh pemuka agama Islam biasanya dari seorang Imam masjid. Tolak bala, selain ‘menghalau’ keadaan yang tidak baik sekaligus mengucapkan rasa syukur, melafazkan kalimat-kalimat tauhid kepada Allah SWT dan Puji-pujian kepada nabi dan rasulNya kemudian rasa syukur itu terlihat dengan perlengkapan yang dibawa masyarakat saat berkeliling kampung (berarak) diantara makanan, kue-kue, buah-buahan yang saat tertentu akan dimakan kembali oleh seluruh masyarakat kampung tersebut.

Tradisi lain misalnya di Kabupaten Kampar (Kec. Kampar Kiri Hulu) disebut dengan Sema Antau yakni peristiwa pemeliharaan hulu-hilir aliran (baca: sepanjang) sungai Subayang dengan perahu berhias kain mengantar kepala kerbau/sapi ke hulu sungai, peristiwa ini adalah orientasi ekologi untuk menjaga tatanan lingkungan, Sema antau dihadiri oleh Raja, persukuan, ninik mamak dan kemanakan. Kegiatan ini belum dapat terlaksana jika unsur kesenian tidak masuk dalamnya, Alunan Calempong Oguong turut hadir dalam mengiringi raja, persukuan, ninik mamak dalam mengantar kepala kerbau. Seluruh lapisan masyarakat juga turut hadir dalam iringan sema antau ini, Imam masjid ikut dan turut mendoakan, mengucapkan puji-pujian kepada Allah dan Rasul. Kegiatan ini mulai dari mengantar-menenggelamkan kepala kerbau sampai berkumpul untuk bersama-sama makan berjambau, inilah bentuk rasa syukur atas kelimpahan nikmat yang Tuhan berikan pada alam disekitar.

Orientasi Ekologi Seni adalah hubungan dan kaitan makhluk hidup terutama manusia dengan lingkungan sekitar, ekologi adalah ilmu tentang lingkungan dan pada seni budaya memiliki peran yang baik secara fungsi dalam masyarakat, mengenai manusia sebagai mahkluk hidup dan karya seni sebagai gambaran lingkungannya.

Kearifan lokal masyarakat dikatakan sebagai identitas yang sudah ‘mentradisi’ berpuluh/ratus tahun lalu dalam prosesi adat istiadat dan norma masyarakat Melayu dengan demikian masyarakat Melayu memegang keyakinan dan norma untuk turut menjaga lingkungan.

Erni
Erni Lestari, A.Md.,Sn., penulis, mahasiswa PBSI Universitas Rokania.
Tags: calempongkait kelindanoguongSeni Tradisitepak
Share93Tweet58

Related Posts

Sebagian dosen dan pegawai berfoto bersama setelah acara Halalbihalal 1446 H di Rokania. (humas rokania)

Menebar Maaf, Merajut Ukhuwah di Halalbihalal Bersama Civitas Akademika Universitas Rokania

by Rokapress
April 10, 2025
0

Pasir Pengaraian (10/04/2025) – Setelah Ramadan dan Idul Fitri 1446 H, Universitas Rokania menggelar acara halalbihalal pada hari Rabu, 9...

Buka Bersama

Civitas Akademika Universitas Rokania Gelar Buka Puasa Bersama, “Bersama dalam Kebaikan Berbagi dalam Keikhlasan”

by Rokapress
Maret 24, 2025
0

Pasir Pengaraian (22/03/2025) – Dalam rangka mempererat silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan, civitas akademika Universitas Rokania menggelar acara buka puasa bersama...

BEM

Berlian! Berbagi Kemulian Dibulan Ramadan Bersama BEM Universitas Rokania

by Rokapress
Maret 19, 2025
0

Rokan Hulu (19/03/2025) – Sabtu, 15 Maret 2025, dengan semangat kepedulian dan kebersamaan di bulan suci Ramadan, Badan Eksekutif Mahasiswa...

Pegiat seni

Panggung Kreasi Anak Rokan Hulu

by Rokapress
Desember 14, 2024
0

Pasir Pengaraian (12/08/2024) – Kegiatan “Panggung Kreasi Anak Rokan Hulu” dilaksanakan pada Sabtu (10/08/2024) di Angkringan Utaraska Pematang Baih, Pasir...

ALK untuk semua

Acara Mancing Bareng Anniversary Ke-4 ALK Riau Dihadiri 1.300 Peserta

by Rokapress
Desember 14, 2024
0

Pekanbaru (09/07/2024) – Tidak terasa ini sudah tahun ke-4 keberadaan Angler Lancang Kuning (ALK) Riau. Bahwa ulang tahun atau anniversary...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rona Rizki Daulay

Teks Argumentasi tentang Pendidikan

November 25, 2023
Kedatangan Bangsa

Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

November 26, 2023
Tumbuhan Kunyit

Khasiat Daun Kunyit Dapat Meredakan Kembung pada Bayi

Agustus 30, 2022
Lingkungan sekolah yang bersih

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan di Lingkungan Sekolah

November 25, 2023
Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

3
Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

2
Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

2
HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

2
Rinja Efendi

Ekologi Keluarga dan Ekologi Pengasuhan Anak: Perspektif Sekolah Dasar

Mei 17, 2025
Family Gathering

Kebersamaan dan Keceriaan Warnai Family Gathering ke-7 PGSD Universitas Rokania

Mei 14, 2025
Wiss Stable

Universitas Rokania dan Pengelola Hutan Kota Wiss Stable Sidomulyo Teken MoU untuk Peningkatan Edukasi dan Konservasi Lingkungan

Mei 14, 2025
Foto alumni

Alumni SMA Negeri 1 Rambah Adakan Reuni Lintas Generasi untuk Pertama Kalinya.

April 19, 2025

Rokapress

Situs berita kebanggaan anak bangsa

Categories tes

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • SainsTek
  • Uncategorized
  • Wisata

Tags

Abdul Putra Ginda Hasibuan Adyanata Lubis ALK Angler Lancang Kuning Arisman Asistensi Mengajar Aula PUTERA Desmelati Dr. Desmelati M.Sc. Hasrijal Hasrijal Farmaduansa Hasrijal SSi MM Hermawan HIMA PBSI Hima PGSD Jufri mancing asyik Musala Ar-Rahman Nuratika Pariang Pariang Sonang Siregar PBSI Pencak Silat Pertukaran Mahasiswa Merdeka PGSD PJKR PLP-I PTI Qurban Rita Arianti Rokan Hulu rokania Rokania FC SKJ STKIP Rokania Suhermon Suparman Syahrizal Fadhli Tito Yudistiro Tofikin twibbon rokania UKMI Al-Madani Universitas Rokania Yayasan Rokan Riau Raya YR3

Newsletter

[mc4wp_form]

  • About
  • FAQ
  • Support Forum
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2017 JNews - Crafted with love by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Contact Us
  • Homepages

© 2018 Rokapress by Raja Coding.