• About
  • FAQ
  • Landing Page
  • Buy JNews
Newsletter
Rokapress
Advertisement
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
Rokapress
No Result
View All Result
Home

Mancing Kelabau, Penghilang Sakau

Kisah Mancing Beberapa Angler Kelabau Sekitar 10 Tahun Lalu

Rokapress by Rokapress
Juli 20, 2023
in Uncategorized
0
mancing kelabau

Terbit di Harian Pagi Riau Pos, Minggu, 27 Oktober 2013, Hal. 31 (foto: dok Hasrijal)

253
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Mancing Kelabau, Penghilang Sakau,” adalah tulisan penulis yang terbit di Harian Pagi Riau Pos, Minggu, 27 Oktober 2013, Hal. 31. Sekitar 10 tahun lalu. Kali ini penulis ingin berbagi kembali, terutama kepada pemancing-pemancing muda yang sudah sangat banyak. Mereka adalah pemancing yang berbeda dibandingkan zaman dahulu. Karena sekarang mereka bisa saja eksis saat mulai pertama melakoni hobi mancing. Tentu saja menggunakan media sosial melalui komunitas yang diikutinya. Inilah artikel yang dimaksud:

Mancing Kelabau, Penghilang Sakau

Related articles

MoU dan IA

MoA dan IA Fakultas Ilmu Budaya UNILAK dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Rokania Sukses Dilaksanakan!

Desember 14, 2024
BEM

Universitas Rokania Kabupaten Rokan Hulu Lakukan Pelantikan BEM Pertama Universitas Rokania

Mei 20, 2024

Istilah sakau adalah bahasa slang yang diartikan sebagai perasaan gelisah atau gangguan psikologis akibat kecanduan sejenis obat. Atau kondisi seorang pemakai narkoba yang ketagihan (wikipedia.com). Namun dalam komunitas pemancing, istilah sakau digunakan untuk menggambarkan suatu perasaan tatkala seorang pemancing sudah berada dalam kondisi yang sangat ingin memancing. Hal ini diakibatkan si pemancing sudah lama sekali tidak pergi memancing. Bisa pula karena si pemancing sudah tidak tahan melihat dan mendengar cerita dari keberhasilan teman-temannya dalam memancing. Dengan adanya media sosial, media massa dan visual, menyebabkan pemancing selalu mendapatkan update terbaru. Baik itu berupa unggahan ikan-ikan monster, spot-spot yang menarik maupun umpan atau lure yang baru. Semua itu menyebabkan si pemancing merasa terprovokasi untuk segera turun ke spot.

Cerita-cerita para pemancing memang banyak yang mengandung hiperbola, yaitu berlebih-lebihan. Namun semua itu adalah penyemangat dalam usaha memancing. Seseorang yang sudah terprovokasi oleh berita dan foto-foto ikan hasil pancingan teman-temannya akan merasa seperti “keracunan”. Keracunan yang dimaksud adalah perasaan dan pikiran yang selalu dihantui keinginan untuk memancing ikan. Dalam kondisi begini maka yang terpikir adalah bagaimana menyempatkan waktu, mempersiapkan peralatan dan tentunya juga mempersiapkan keperluan lainnya seperti uang dan kendaraan untuk trip mancing.

Salah satu ikan yang menjadi target mancing dan pengobat sakau ini adalah ikan kelabau. Ikan yang bernama ilmiah Osteochilus kelabau Popta 1904, ini adalah ikan air tawar asli yang menghuni perairan sungai-sungai di pulau Sumatra, Kalimantan dan semenanjung Malaysia. Genus Osteochilus teridentifikasi sudah sebanyak 36 spesies mulai Asia Tenggara sampai Tiongkok. Biasanya ikan ini memakan buah-buahan, fitoplankton, alga dan rerumputan dalam air. Habitatnya di Riau berada di sungai-sungai Rokan Kanan, Rokan Kiri, Tapung Kanan, Tapung Kiri, Kampar Kanan, Kampar Kiri, dan Indragiri. Hidup di dasar sungai, ikan ini lebih suka di air yang agak tenang dan berlumpur.

Memancingnya dapat menggunakan pancing dasaran. Joran yang lentur dan kuat, sebab perlawanan ikan ini memang alot. Reel dan benang yang cukup kuat, bisa menggunakan benang monoline maupun benang serat (PE), sebab ikan ini bisa mencapai berat diatas 5 kg. Kemudian pancing diberi pemberat timah berjarak sekitar 40 – 50 cm dari mata pancing. Umpannya dapat menggunakan kulit buah sawit, adonan campuran CPO, roti, irisan daging buah kelapa muda, biji buah karet, adonan pelet, dan sesekali juga ikan ini menyukai cacing.

Adi Mulya, seorang pemancing dari Ujungbatu, Rokan Hulu, menceritakan pengalamannya saat memancing ikan kelabau ini. Dia memancing di sepanjang perairan sungai Rokan Kiri. Menurutnya yang harus diperhatikan adalah kondisi air, terlalu jernih dan keruh mengurangi agresifnya ikan, yang paling tepat adalah pada saat air tidak jernih dan tidak keruh. Hal ini ditandai oleh warna air yang sedikit kusam. Ikan kelabau tidak dominan di air yg dalam dan berarus, lebih suka pada air yang agak dangkal dan tenang. Ikan ini adalah ikan musiman yang biasanya banyak pada bulan September sampai dengan November. Umpan yang paling jitu dan disukai adalah sawit. Harus dipilih sawit yang benar-benar berwarna oranye dan agak berminyak mendekati warna kunyit.

Ikan kelabau sangat sensitif dengan suara-suara yg mengejutkan, mereka selalu berbondong pergi apabila terdengar suara yg mengejutkan. Mereka akan bersembunyi di bawah batang kayu selama masih ada suara-suara, sampai suasana benar-benar senyap baru mereka keluar. Waktu yang tepat untuk mancing ikan ini pada pagi hari sampai jam 11, kalau sore mulai dari jam 16 sampai jam 18. Kalau untuk dikonsumsi ikan kelabau sebenarnya tidak terlalu istimewa karena memiliki duri serabut seperti ikan mas. Tapi ikan ini memiliki sensasi yang sangat menakjubkan saat strike dan fight. Jika tidak punya keahlian dalam urusan tarik ulur saat fight maka bisa berakibat tali pancing putus, mata pancing lurus dan bahkan bibir ikannya yang lepas.

Kemudian Fian Anakunto, seorang pemancing dari Kota Lama, Rokan Hulu, sering juga mendapat ikan kelabau. Dia memancing di sungai Rokan Kiri seputaran Kota Lama. Menurutnya umpan yang paling tepat adalah irisan brondolan buah sawit. Daging buah sawit diiris kecil-kecil atau dipotong dadu kemudian dipasangkan pada mata pancing sekita 4 sampai 6 irisan. Dia menggunakan mata pancing berukuran nomor 6. Memancing ikan kelabau paling sering dilakukannya adalah saat air sungai sedang jernih.

Lain pula pengalaman Yusran, seorang pemancing dari Pangkalankerinci. Kelabau yang didapatnya di Rantau Baru, aliran sungai Kampar, berukuran cukup besar. Saat itu kondisi air agak keruh, dan agak berarus deras. Maksud hati memancing ikan patin dengan umpan roti namun yang menyambar umpannya malah ikan kelabau. Waktu mancingnya pada sore hari sekitar pukul 16.30 WIB. Ikan kelabau yang didapat merupakan satu-satunya hasil mancing saat itu.

Menurut penelitian (Syafrudin Nasution dan Nuraini, 2006), diketahui bahwa ikan kelabau berkelamin jantan lebih langsing dan berwarna cerah sedangkan yang betina lebih melebar dibandingkan panjangnya dan berwarna lebih gelap. Ikan kelabau sering ditemukan matang gonad (siap untuk bereproduksi) dalam setiap bulannya namun puncak pemijahan terjadi pada bulan-bulan di akhir tahun, yaitu November dan Desember. Ukuran ikan kelabau yang matang secara seksual itu panjangnya sudah mencapai 40 cm dan berat 1 kilogram. Ikan kelabau juga bisa hidup di kolam yang dasarnya berlumpur dan banyak ditumbuhi tanaman air. Sebagai usaha untuk penyelamatan ikan ini dari kepunahan maka perlu dilakukan penelitian untuk pembudidayaan. Misalnya budi daya di keramba apung atau di kolam, seperti saat ini yang sudah dilakukan terhadap spesies ikan baung dan tapah. Semoga bermanfaat.

Penulis: Hasrijal Farmaduansa

Tags: KelabauOsteochilusSakau
Share101Tweet63

Related Posts

MoU dan IA

MoA dan IA Fakultas Ilmu Budaya UNILAK dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Rokania Sukses Dilaksanakan!

by Rokapress
Desember 14, 2024
0

Pekanbaru (12/10/2024) – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Lancang Kuning dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Rokania pada Jumat (11/10)...

BEM

Universitas Rokania Kabupaten Rokan Hulu Lakukan Pelantikan BEM Pertama Universitas Rokania

by Rokapress
Mei 20, 2024
0

Pasir Pengaraian (18/05/2024) – Universitas Rokania Kabupaten Rokan Hulu lakukan pelantikan BEM Pertama Universitas Rokania, setelah bertransformasi dari STKIP Rokania...

Warung Seblak

Seblak El Bandung di Desa Dayo

by Rokapress
Mei 17, 2024
0

Pasir Pengaraian (17/05/2024) – Wanita dan seblak seolah sudah menjadi dua hal yang tak dapat dipisahkan. Makanan berkuah bercita rasa...

PLTA Kotopanjang

Hendferd Land

by Rokapress
Mei 17, 2024
0

Pasir Pengaraian (17/05/2024) – Berlokasi di Provisi Riau tepatnya di kabupaten Kampar banyak menyimpan tempat wisata alam yang eksotik terutama...

bahaya merokok

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan

by Rokapress
Mei 15, 2024
0

Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Oleh: Raisko Ramos Rokok merupakan tembakau kering yang digulung dan mengandung berbagai zat kimia. Merokok adalah...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rona Rizki Daulay

Teks Argumentasi tentang Pendidikan

November 25, 2023
Kedatangan Bangsa

Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

November 26, 2023
Tumbuhan Kunyit

Khasiat Daun Kunyit Dapat Meredakan Kembung pada Bayi

Agustus 30, 2022
Lingkungan sekolah yang bersih

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan di Lingkungan Sekolah

November 25, 2023
Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

3
Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

2
Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

2
HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

2
Muhasabah

“Refleksi Akhir Tahun”

Juni 30, 2025
sendratasik

Mahasiswa PGSD Universitas Rokania Gelar Ujian Praktik Sendratasik dengan Pementasan Spektakuler

Juni 21, 2025
salat

REFLEKSI JUM’AT PAGI: Salat Kalibrasi Diri.

Juni 20, 2025
Pencak Silat

Pemkab Rokan Hulu dan Universitas Rokania Teken MoU dan Resmikan Gedung Perpustakaan Baru

Juni 19, 2025

Rokapress

Situs berita kebanggaan anak bangsa

Categories tes

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • SainsTek
  • Uncategorized
  • Wisata

Tags

Abdul Putra Ginda Hasibuan Adyanata Lubis ALK Angler Lancang Kuning Arisman Asistensi Mengajar Aula PUTERA Desmelati Dr. Desmelati M.Sc. Hasrijal Hasrijal Farmaduansa Hasrijal SSi MM Hermawan HIMA PBSI Hima PGSD Jufri mancing asyik Musala Ar-Rahman Nuratika Pariang Pariang Sonang Siregar PBSI Pencak Silat Pertukaran Mahasiswa Merdeka PGSD PJKR PLP-I PTI Qurban Rita Arianti Rokan Hulu rokania Rokania FC SKJ STKIP Rokania Suhermon Suparman Syahrizal Fadhli Tito Yudistiro Tofikin twibbon rokania UKMI Al-Madani Universitas Rokania Yayasan Rokan Riau Raya YR3

Newsletter

[mc4wp_form]

  • About
  • FAQ
  • Support Forum
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2017 JNews - Crafted with love by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Contact Us
  • Homepages

© 2018 Rokapress by Raja Coding.