Refleksi Akhir Tahun: Menjadi Aktor Terbaik di Zaman Kita
Oleh: A. U. Chaidir
Jangan mencela masa sekarang
Jangan merindukan masa lampau
Jangan terlalu berharap ke masa datang.
Jadilah, aktor terbaik di masa kita.
Setiap generasi selalu bergulat dengan persoalan zamannya. Tahun 2026 tidak berbeda. Di tengah perubahan yang begitu cepat, banyak dari kita mengambil sikap yang sebenarnya sudah diwariskan dari generasi-generasi sebelumnya:
- Nostalgia Berlebihan
“Menyalahkan Zaman Kita dan Merindukan Masa Lalu”, Sebagian masyarakat kecewa dengan kondisi saat ini. Mereka mengkritik, menyalahkan, bahkan mengutuk keadaan zaman sekarang. Ketidakpuasan itu membuat mereka merindukan pola tatanan masa lalu yang dianggap lebih ideal, stabil, dan sempurna.
Namun kita lupa, padahal: Mereka, generasi yang hidup sebelum kita itu pun merasa hal yang sama di zamannya dengan kita, kecewa dengan realitas yang mereka hadapi. Mereka juga memandang masa sebelumnya sebagai sesuatu yang lebih baik. Nostalgia mudah membuat kita lupa bahwa masa lalu bukan tanpa luka, tidak sesempurna yang kita romantiskan.
- Pelarian ke Masa Depan: Mengimpikan Dunia yang Jauh Lebih Baik
Di sisi lain, ada pula yang kecewa pada keadaan sekarang tetapi memilih menggantungkan harapan pada masa depan yang lebih cerah. Mereka membayangkan sebuah dunia ideal yang mungkin hanya hidup dalam pikiran. Namun sejarah menunjukkan, masyarakat sebelum kita juga melakukan hal yang serupa. Mereka mengejar imaji masa depan sambil mengeluhkan hari ini. Akhirnya, baik nostalgia maupun utopia sering membuat kita jauh dari pijakan nyata.
- Sikap Ideal: Hadir dan Bekerja di Zaman yang Kita Jalani
Sikap yang paling dewasa dan membebaskan adalah menerima zaman kita sebagai keniscayaan. Bukan pasrah, tetapi menjejakkan kaki pada realitas hari ini dengan kesadaran penuh. Beberapa prinsip penting yang layak kita pegang: Setiap zaman punya kebaikan dan kekurangannya. Tidak semua buruk, tidak semua baik. Yang baik kita rawat. Yang kurang baik kita perbaiki bersama.
Karena kita lahir dan hidup di zaman ini, kita tidak bisa menolak atau menghindarinya. Yang bisa kita lakukan adalah memainkan peran sebaik mungkin di panggung kehidupan yang dipercayakan kepada kita. Kita bukan penonton. Kita bukan korban keadaan. Kita adalah aktor yang diberi kesempatan untuk mempengaruhi alur cerita zaman ini.
Penutup
Refleksi ini mengajak kita untuk berdamai dengan kenyataan, bukan melarikan diri darinya. Kita mungkin tidak memilih zaman kita, tapi kita bisa memilih bagaimana kita menjalaninya. Tahun 2026 mengundang kita untuk hadir sepenuhnya — sadar, jernih, dan berkontribusi. Karena justru di sinilah letak kemuliaan sebuah kehidupan: Menjadi aktor terbaik di panggung waktu yang diberikan Tuhan kepada kita.
Pekanbaru, 17 Desember 2025.



















