Pasir Pengaraian (30/12/2022) – Salah satu kebijakan unggulan yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) adalah program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM). Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sebuah implementasi dari visi misi yang dimiliki oleh Presiden Republik Indonesia guna menciptakan adanya SDM yang lebih unggul. Perencanaan pada konsep kampus merdeka ini pada dasarnya hanya perlu untuk mengubah peraturan menteri saja. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.
Apakah tujuan dari program MBKM itu? Tujuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemdikbud adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.
Pada intinya Program MBKM adalah program pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan selama beberapa semester di luar kampus. Kegiatan pembelajaran ini diberikan bobot sebesar 20 SKS yang disesuaikan. Adapun jenis-jenis Program MBKM ini sebagai berikut (sebagaimana dikutip dari https://sevima.com/ dan https://kampusmerdeka.um.ac.id/ ):
- Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM): Program ini ditujukan untuk memberikan mahasiswa kesempatan belajar mengenai keragaman nusantara dan memperluas jaringan akademik antar mahasiswa. Program ini bisa dikatakan sebagai sarana belajar lintas kampus. Bagi mahasiswa yang mengikuti program ini akan menerima konversi 20 SKS;
- Magang Bersertifikat: Program magang ini bisa diikuti selama 1 – 3 semester yang juga memiliki bobot setara 20 SKS. Dalam program ini mahasiswa bisa belajar langsung di tempat kerja mitra sehingga dapat memperluas jaringan dan hubungan dengan industri terkait. Mahasiswa akan mendapatkan ilmu yang relevan untuk diterapkan di dunia kerja nanti. Mitra program ini sangat beragam seperti Tokopedia, Gojek, Glints, Narasi dan lainnya;
- Indonesian International Student Mobility (IISMA): IISMA adalah program mobilitas internasional yang memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri. Mahasiswa yang lolos seleksi berkesempatan untuk kuliah selama satu semester di perguruan tinggi terpilih. Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperkaya wawasan maupun kompetensi mahasiswa baik yang berhubungan dengan minat maupun pemahaman lintas budaya. Program ini juga memiliki bobot 20 sks;
- Studi Independen Bersertifikat: Program ini cocok bagi mahasiswa yang memiliki ide inovatif dan memiliki minat untuk melakukan riset. Durasi program studi independen berkisar 1 – 2 semester. Program studi independen ini memiliki bobot 20 sks. Menariknya pilihan studi tidak harus sesuai dengan bidang atau jurusan kuliah. Jadi mahasiswa bisa melakukan lintas disiplin keilmuan selama memenuhi syarat yang ada;
- Proyek Kemanusiaan: Program ini melibatkan mahasiswa untuk membantu mengatasi bencana. Dengan adanya proyek kemanusiaan mahasiswa diharapkan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Selain itu mahasiswa diharapkan juga dapat meningkatkan kepekaan sosial dan memberikan solusi sesuai dengan keahliannya;
- Riset atau Penelitian: Program ini cocok untuk mahasiswa yang memiliki minat menjadi seorang peneliti. Dalam program ini mahasiswa bisa belajar di laboratorium pusat riset. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu penelitian mahasiswa serta ekosistem dan kualitas riset di Indonesia;
- Membangun Desa (KKN Tematik): Program ini akan memberikan pengalaman untuk hidup di tengah masyarakat diluar kampus. Bersama dengan masyarakat setempat, mahasiswa diharapkan mengidentifikasi potensi dan memberikan solusi sehingga kedatangan mahasiswa akan bisa mengembangkan potensi desa atau daerah tersebut. KKN juga diharapkan dapat mengasah ilmu, softskill dan leadership mahasiswa bersangkutan;
- Program Kampus Mengajar: Program ini memberi kesempatan untuk melatih skill mengajar sekaligus mengembangkan diri. Dalam program ini mahasiswa akan menjadi mitra guru dalam pembelajaran literasi, numerasi dan adaptasi teknologi untuk jenjang SD dan SMP. Program Kampus Mengajar berlangsung selama 1 semester dan akan mendapat pengakuan hingga 20 sks;
- Program Wirausaha: Selama program ini berlangsung, mahasiswa akan mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi kewirausahaan, menyusun proposal wirausaha, menjalankan kegiatan wirausaha dibawah bimbingan dosen atau mentor kewirausahaan. Program ini memiliki tujuan utama untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan mendukung percepatan ekonomi digital;
- Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan: Asistensi mengajar di satuan pendidikan adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama 1-2 semester (setara 20-40 SKS). Sekolah tempat praktik mengajar dapat berada di daerah asal mahasiswa atau di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Diantara program-program MBKM tersebut di atas ada beberapa yang dapat diikuti oleh mahasiswa STKIP Rokania pada tahun 2022. Sebagaimana yang dikonfirmasi dari Jufri, S.Pd., M.Mat. (Ketua LPTK STKIP Rokania) bahwa untuk Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM-2) Rokania lulus sebanyak 9 orang. Keikutsertaan mahasiswa Rokania telah pernah diberitakan di media ini sebelumnya (dapat dilihat pada: https://rokapress.com/stkip-rokania-berpartisipasi-dalam-program-pertukaran-mahasiswa-merdeka-ii-pmm-2/ ).
Kesembilan mahasiswa tersebut adalah Pefrina Gusmiarni (PTI) lulus di Institut Teknologi Bandung (ITB), selanjutnya dari PGSD yaitu Silma lulus di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Bonifasia di Universitas Negeri Malang (UNM), Hikmatun Nazilah dan Iklima lulus di Universitas Djuanda. Kemudian Diki Irawan lulus di Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, Lola Novitasari lulus di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Halimatus Sakdiah dan Ani Lestari lulus di Universitas Muhammadiyah Gresik. Saat ini mereka pada umumnya telah selesai melaksanakan program tersebut dan sudah kembali lagi ke kampus asal STKIP Rokania.
Program Kampus Mengajar (KM) yang penentuan mahasiswa yang lulus serta satuan pendidikan yang ditunjuk dilakukan oleh Kemdikbud, dan untuk ini STKIP Rokania lulus sebanyak 10 orang. Mereka terbagi pada dua satuan pendidikan yaitu sebanyak 5 orang di SD Negeri 014 Rambah Samo dan 5 orang lagi di SD Negeri 022 Rambah. Mahasiswa yang lulus tersebut adalah Adina Sabilah, Mira, Nur Azizah, Nurul Aini Asfiyanti dan Rika Delima (kelimanya ditempatkan di SD Negeri 014 Rambah Samo). Sedangkan yang ditempatkan di SD Negeri 022 Rambah adalah Sari Angreani, Nora Yulianti, Sundari, Hepni Permata Sari, dan Yulisa Puji Astari. Umumnya dari program studi PGSD kecuali satu orang dari Prodi PJKR yaitu Hepni Permata Sari.
Selanjutnya ada program Asistensi Mengajar (AM), ini cocok untuk Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang pada tahun 2022 telah dilaksanakan di 6 (enam) sekolah mitra. Sekolah mitra tersebut adalah SD Negeri 001 Rambah, SD Negeri 002 Rambah, SD Negeri 003 Rambah, SD Muhammadiyah Rambah, SD Negeri 002 Rambah Samo dan SD Negeri 024 Rambah Samo. Sebanyak 26 mahasiswa mengikuti program ini sejak bulan September dan telah selesai pada Desember 2022 ini.
Sehubungan dengan pelaksanaan Program Asistensi Mengajar ini, Abdul Putra Ginda Hasibuan, S.IP., MA., salah seorang Dosen Mentor AM mengatakan, “Program Asistensi Mengajar memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa dalam bidang pendidikan. Sebagai Dosen Mentor atau pendamping melihat, dengan adanya program pemerintah melalui Asistensi Mengajar ini banyak manfaat yang didapat. Baik mahasiswa, dosen dan juga perguruan tinggi. Misalnya selama kurun waktu tersebut mahasiswa turut berproses bersama masyarakat di berbagai sekolah, dalam mengembangkan perangkat pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sekolah. Sehingga mahasiswa lebih siap dan memaham profesionalitas dalam dunia pendidikan. Bagi perguruan tinggi program ini memberikan manfaat dalam mencapai Indek Kinerja Utama (IKU) penididikan melalui kerjasama STKIP Rokania.”
Selain itu ada lagi kegiatan pembelajaran mahasiswa di luar kampus yang merupakan mata kuliah yaitu Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) yang dilaksanakan bertahap dan untuk tahun 2022 yaitu PLP – 2 diikuti sebanyak 69 mahasiswa yang disebar di berbagai sekolah baik di Riau maupun juga di Sumatra Utara. Semuanya telah selesai dan sukses dilaksanakan.
Kedepannya STKIP Rokania (sekarang dalam proses menuju bentuk universitas) akan selalu mendorong para mahasiswa untuk mengikuti berbagai program yang ditawarkan oleh Kemdikbud tersebut. Beberapa waktu lalu dalam suatu kegiatan, Dr. Desmelati, M.Sc., selaku Ketua STKIP Rokania menyampaikan bahwa kuliah di STKIP Rokania tetap mendapatkan kesempatan untuk merasakan kuliah di perguruan tinggi ternama lainnya. Hal ini telah dibuktikan oleh para mahasiswa yang lulus program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. “Siapa yang dapat menyangka bahwa kuliah di Rokania, kemudian dapat pula merasakan kuliah di ITB, UNM, dan lain-lain,” tutupnya. (red)
Discussion about this post