• About
  • FAQ
  • Landing Page
  • Buy JNews
Newsletter
Rokapress
Advertisement
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pendidikan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Budaya
  • Opini
  • Wisata
No Result
View All Result
Rokapress
No Result
View All Result
Home

Terkuak Penyebab Banjir Bandang Berlumpur yang Disertai Kayu Hanyut di Sungai Batang Lubuh

Tim Pencari Fakta Sudah Menemukan Penyebab Banjir Berlumpur dan Ribuan Kubik Kayu Hanyut

Rokapress by Rokapress
Januari 16, 2023
in SainsTek
0
Tim Pencari Fakta yang juga beranggotakan dua personil TNI (dok. Ramadan Gustika)

Tim Pencari Fakta yang juga beranggotakan dua personil TNI (dok. Ramadan Gustika)

230
SHARES
1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Akhirnya Terkuak Penyebab Banjir Bandang Berlumpur dan Kayu Hanyut di Rokan Kanan dan Sungai Sutam.

Penulis: Hasrijal Farmaduansa

Related articles

Rauhda Tulhusna

Mengenal Lebih Jauh Dampak Penggunaan Vape pada Generasi Z

Desember 14, 2024
Eka M

Jalan Yang Sangat Memprihatinkan

Desember 14, 2024

Padang Lawas (17/01/2022) – Banjir bandang yang terjadi pada malam tahun baru 2022 yang lalu masih berbekas sampai saat ini. Beberapa lokasi di sungai Rokan Kanan (Batang Lubuh) dan sungai Sutam (Aek Sutam) masih terlihat gelondongan kayu yang tersangkut dan terdampar di bibir sungai. Selain itu lumpur pun masih terlihat tebal dan mulai mengering di daratan tepi sungai yang dilanda banjir. Menurut pemantauan beberapa sumber informasi di Pasir Pengaraian, terlihat bahwa setelah setengah bulan bencana banjir lumpur melanda sampai hari ini sungai Batang Lubuh tetap masih keruh. Biasanya sekitar tiga atau empat hari setelah banjir air sungai sudah mulai jernih.

Fenomena lain yang sangat mengherankan yaitu banyaknya ikan-ikan yang sekarat dan mati di sepanjang sungai Batang Lubuh saat banjir tersebut. Akibatnya saat ini masih terasa bagi para nelayan di sana. Menurut Muslim, salah seorang warga Desa Muara Nikum, “Saat ini percuma mencari ikan di Batang Lubuh, ikan sudah tidak ada. Sejak banyak ikan mati waktu banjir kemarin, sampai sekarang sulit melihat sambaran ikan di sungai.”

Reno, seorang pemancing yang biasa casting ikan sebarau (hampala) di Sungai Batang Lubuh mengemukakan hal yang sama. Namun walaupun ikan sudah sangat jauh berkurang, menurutnya masih ada harapan bahwa ikan akan berkembang kembali. Sebab pada saat banjir banyak juga ikan yang selamat dengan masuk ke anak-anak sungai di sepanjang sungai Batang Lubuh. Selain itu sungai Rokan Kiri tidak mengalami banjir bandang sehingga nanti ikan-ikan itu bisa saja bermigrasi ke Rokan Kanan dan berkembang biak lagi.

Sedikitnya ada tiga kabupaten yang merasakan dampak banjir tersebut. Yaitu masyarakat Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu di Provinsi Riau, dan masyarakat Kabupaten Padang Lawas di Sumatera Utara. Terutama masyarakat di wilayah sepanjang Sungai Batang Lubuh dan Sungai Sutam di Kecamatan Batang Lubu Sutam, Padang Lawas. Ada rumah yang hancur dilanda kayu-kayu yang hanyut. Ada bangunan sekolah yang rusak dan berlumpur setinggi lutut. Salah satunya adalah SD Negeri 0802 di Desa Tamiang. Bangunan sekolah ini sudah layak digunakan kembali setelah Tim Rokania Peduli dari STKIP Rokania ikut membersihkan dan merenovasi sekolah ini pada Sabtu (15/01/2022).

Kejadian banjir berlumpur disertai hanyutnya kayu-kayu dalam jumlah besar ini menjadi pertanyaan dan dugaan dari berbagai pihak. Tidak sedikit yang menuding bahwa musibah tersebut diakibatkan oleh keserakahan manusia dengan membuka hutan di hulu sungai. Sebab selama ini tidak pernah terjadi banjir seperti itu. Tentunya hal ini perlu dilakukan penelusuran untuk mencari fakta yang sebenarnya. Dikarenakan hulu sungai Rokan Kanan ini berada di wilayah Sumatera Utara, tentunya pemerintah di sana menurunkan Tim Pencari Fakta untuk mencari penyebab banjir bandang tersebut.

Mengkonfirmasi hal ini rokapress.com menghubungi Ramadan Gustika, S.Hut., M.Sc., dan Davit Erwinsyah, S.Hut., yang merupakan Polisi Kehutanan KPH Wilayah VII Gunung Tua, Sumatera Utara. Menurut mereka bahwa Tim Pencari Fakta sudah diturunkan pada tanggal 11 s.d. 14 Januari 2022. Mereka sendiri ikut dalam tim tersebut.

Tim Pencari Fakta ini terdiri dari 16 orang yang terdiri dari 3 orang dari KPH Wilayah VII Gunung Tua, dari Danramil 09 Sosa 2 orang, dari Polsek Sosa 1 orang, dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Padang Lawas 1 orang. Kemudian dari Dinas Kesehatan Padang Lawas 1 orang, anggota Pramuka 1 orang dan didampingi oleh anggota masyarakat sebanyak 6 orang.

Ramadan Gustika berfoto di pinggir sungai yang tebingnya longsor
Ramadan Gustika berfoto di pinggir sungai yang tebingnya longsor

Tim ini mulai menelusuri Sungai Sutam (Aek Sutam) dari Desa Hapung, Kecamatan Ulu Sosa, menuju Desa Tanjung Barani dan Tamiang, Kecamatan Batang Lubu Sutam, selama 4 hari. Di bagiah hulu, Aek Sutam bercabang dua yaitu Aek Sutam Kanan dan Aek Sutam Kiri. Selama penelusuran tersebut ditemukan bahwa banyak sekali anak-anak sungai yang berukuran kecil bermuara ke Aek Sutam. Masalah yang dijumpai adalah terjadinya longsor pada tebing-tebing anak sungai yang bermuara ke Aek Sutam tersebut.

Kondisi tebing yang longsor (dok. Ramadan G.)
Kondisi tebing yang longsor (dok. Ramadan G.)

Ditemukan bahwa puluhan titik longsor terjadi akibat intensitas hujan yang sangat tinggi di hulu sungai. Longsoran tebing sungai itu bervariasi luasnya. Ada longsoran yang sampai satu hektar, ada juga yang sampai satu kilometer sepanjang tebing. Material longsoran itu berupa tanah, lumpur dan pasir yang diikuti oleh pohon-pohon hutan yang ikut tercabut dan hanyut. Di sekitar hulu sungai tersebut tidak ada aktivitas pembukaan hutan atau penebangan hutan yang terjadi. Lokasi tersebut sangat jauh dari pemukiman masyarakat.

Kondisi tebing sungai yang longsor (dok foto: Ramadan G.)
Kondisi tebing sungai yang longsor (dok foto: Ramadan G.)

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Tim Pencari Fakta tersebut terkuaklah penyebab banjir bandang berlumpur dan banyaknya kayu-kayu yang hanyut. Ternyata penyebabnya adalah intensitas hujan yang tinggi sehingga membuat tebing-tebing bukit di tepi sungai longsor. Hujan yang deras tersebut menghanyutkan material longsor berupa tanah dan pasir yang menjadi lumpur tebal. Kayu-kayu yang ikut tumbang akibat longsor itu pun dihanyutkan melalui anak sungai menuju Aek Sutam dan diteruskan ke sungai Batang Lubuh ke hilir.

Pepohonan yang tercabut sampai akar-akarnya (dokumen foto Ramadan G.)
Pepohonan yang tercabut sampai akar-akarnya (dokumen foto Ramadan G.)

Dugaan masyarakat tentang pembukaan hutan oleh manusia tidak benar. Ini murni bencana alam yang disebabkan intensitas hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang labil di sekitar perbukitan. Bukti lainnya bahwa kayu-kayu hanyut yang banyak itu bukanlah hasil penebangan, disampaikan pula oleh penulis melalui pengamatan pada kayu-kayu yang hanyut. Jika kayu itu benar hasil penebangan tentu kelihatan ada bekas potongan alat seperti mesin chainsaw atau bekas gergaji. Namun ini tidak. Umumnya pohon tampak tercabut bersama akarnya dan dahan serta ranting masih ada. Kulit kayu memang banyak yang terkelupas, dan itu disebabkan oleh gesekan selama hanyut.

Kondisi longsor (foto: Ramadan G.)
Kondisi longsor (foto: Ramadan G.)

Ditambahkan pula oleh Ramadan Gustika, S.Hut., M.Sc., bahwa jika intensitas hujan yang tinggi kembali terjadi maka banjir seperti itu bisa pula terjadi kembali. Banjir waktu awal tahun tersebut masih menyisakan banyak lumpur di bekas longsoran. Kayu-kayu yang tumbang dan “bergelimpangan” masih banyak tersisa. Ini dapat kembali hanyut seperti kejadian sebelumnya. Untuk itu dia mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati jika hujan deras terjadi. (hf)

Ramadan Gustika saat meninjau kondisi penyebab banjir (foto: Ramadan G.)
Ramadan Gustika saat meninjau kondisi penyebab banjir (foto: Ramadan G.)

(Sumber Foto: Dokumen Ramadan Gustika)

Tags: Aek SutamBatang Lubu SutamBatang LubuhPadang LawasRamadan Gustika S HutSungai Sutam
Share92Tweet58

Related Posts

Rauhda Tulhusna

Mengenal Lebih Jauh Dampak Penggunaan Vape pada Generasi Z

by Rokapress
Desember 14, 2024
0

Mengenal Lebih Jauh Dampak Penggunaan Vape pada Generasi Z  Oleh: Rauhda Tulhusna Generasi Z atau Gen Z ialah generasi yang...

Eka M

Jalan Yang Sangat Memprihatinkan

by Rokapress
Desember 14, 2024
0

Pasir Pengaraian (17/05/2024) – Efek curah hujan yang sangat tinggi dan hujan yang terus-menerus membuat jalanan sangat memprihatinkan. Hal ini...

ilustrasi

Dampak Negatif Penggunaan Artificial Intelligence (AI)

by Rokapress
Mei 13, 2024
0

Dampak Negatif Penggunaan Artificial Intelligence (AI) Oleh: Krisdayanti Panggabean Kecerdasan buatan google yag disebut-sebut memiliki kesadaran itu memicu perdebatan tentang...

Supratman saat terbang di Langkitin

Warga Pasar Langkitin Heboh, Ada Paramotor Melayang di Langitnya

by Rokapress
Agustus 13, 2022
0

Rambah Samo (13/08/2022) – Hari ini Sabtu adalah hari pasar rakyat di Desa Langkitin, kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu. Sekitar...

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI) Rokania Diminati

by Rokapress
Juni 3, 2022
0

Rokania (03/06/2022) – Perguruan Tinggi STKIP Rokania sudah beroperasi sejak dikeluarkannya izin operasional dari Kemendikbud RI sejak 17 Oktober 2014....

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Rona Rizki Daulay

Teks Argumentasi tentang Pendidikan

November 25, 2023
Kedatangan Bangsa

Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat

November 26, 2023
Tumbuhan Kunyit

Khasiat Daun Kunyit Dapat Meredakan Kembung pada Bayi

Agustus 30, 2022
Lingkungan sekolah yang bersih

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kenyamanan di Lingkungan Sekolah

November 25, 2023
Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

Pinang Merah, Tanaman Hias Indah di Kampus Rokania

3
Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

Pola Hidup Sehat, dengan Olahraga SKJ dan Bola Voli.

2
Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

Riau Open Championship 2021 Sukses Dilaksanakan

2
HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

HIMA PTI Akan Adakan Kompetisi Sains Informatika (KSI) dan Olimpiade Informatika

2
Rinja Efendi

Ekologi Keluarga dan Ekologi Pengasuhan Anak: Perspektif Sekolah Dasar

Mei 17, 2025
Family Gathering

Kebersamaan dan Keceriaan Warnai Family Gathering ke-7 PGSD Universitas Rokania

Mei 14, 2025
Wiss Stable

Universitas Rokania dan Pengelola Hutan Kota Wiss Stable Sidomulyo Teken MoU untuk Peningkatan Edukasi dan Konservasi Lingkungan

Mei 14, 2025
Foto alumni

Alumni SMA Negeri 1 Rambah Adakan Reuni Lintas Generasi untuk Pertama Kalinya.

April 19, 2025

Rokapress

Situs berita kebanggaan anak bangsa

Categories tes

  • Budaya
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • SainsTek
  • Uncategorized
  • Wisata

Tags

Abdul Putra Ginda Hasibuan Adyanata Lubis ALK Angler Lancang Kuning Arisman Asistensi Mengajar Aula PUTERA Desmelati Dr. Desmelati M.Sc. Hasrijal Hasrijal Farmaduansa Hasrijal SSi MM Hermawan HIMA PBSI Hima PGSD Jufri mancing asyik Musala Ar-Rahman Nuratika Pariang Pariang Sonang Siregar PBSI Pencak Silat Pertukaran Mahasiswa Merdeka PGSD PJKR PLP-I PTI Qurban Rita Arianti Rokan Hulu rokania Rokania FC SKJ STKIP Rokania Suhermon Suparman Syahrizal Fadhli Tito Yudistiro Tofikin twibbon rokania UKMI Al-Madani Universitas Rokania Yayasan Rokan Riau Raya YR3

Newsletter

[mc4wp_form]

  • About
  • FAQ
  • Support Forum
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Contact Us

© 2017 JNews - Crafted with love by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Contact Us
  • Homepages

© 2018 Rokapress by Raja Coding.