Warisan Kemerdekaan
Oleh: H. A. U. Chaidir
Insya Allah 2 (dua) hari lagi kita akan memperingati “Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-80 Republik Indonesia”, 17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2025. Kemerdekaan dari penjajahan dan penindasan kaum kolonial Belanda, dan Jepang, melalui perjuangan “fisik dan diplomasi” yang sangat banyak mengorbankan fikiran, tenaga, harta, bahkan nyawa.
Perjuangan Fisik
Betapa banyak diantara pejuang fisik kita yang gugur meninggalkan para janda, dalam merebut kemerdekan negeri ini. Betapa banyak pula diantaranya yang ditangkap, dipenjara dan ada pula yang dibuang/diasingkan sampai meninggal di tempat pengasingannya. Seperti Teuku Umar dan Cut Nyak Dien di Aceh, Sisingamangaraja di Sumatra Utara, Tuanku Tambusai di Riau, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat, Sultan Hasanuddin di Makassar, Pattimura di Maluku, Pangeran Diponegoro serta Jenderal Sudirman di tanah Jawa, dan banyak lagi yang tidak dapat disebutkan.
Perjuangan Diplomasi
Diantara tokoh-tokohnya seperti Bung Karno, Bung Hatta, Dr. Soetomo, Mr. Muhammad Rum, Sutan Syahrir, Tan Malaka, Syafruddin Prawiranegara dan banyak pula yang lainnya. Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan menggalang dukungan lewat menggelorakan semangat nasionalisme melalui pertemuan-pertemuan , rapat-rapat, organisasi-organisasi pergerakan seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon, Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama dan banyak organisasi-organisasi lainnya. Mereka menggalang kekuatan untuk memperjuangkan kemerdekaan lewat diplomasi.
Betapa banyak pula diantara para pejuang diplomasi tersebut yang ditangkapi, dipenjarakan sampai ada yang dibuang/diasingkan ke Digul dan Bengkulu oleh penjajah Belanda.
Kini KEMERDEKAAN hasil perjuangan dan pengorbanan mereka itu, telah mereka WARISKAN kepada KITA anak bangsa ini, untuk dinikmati, dipertahankan, dirawat dan diisi.
Sikap dan Tanggung Jawab
- Menyikapi Kemerdekaan
Pada hakikatnya kemerdekan itu adalah Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa melalui perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa. Maka itu seyogianya kita hendaklah:
* Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah kemerdekaan ini;
* Sesuai dengan pesan Bung Karno, yaitu “JASMERAH”, janganlah kita sekali-kali melupakan sejarah. Baca, pelajari, dan fahami sejarah, untuk menumbuhkan kesadaran nasionalisme;
* Kenang, refleksikan, hormati, teladani pejuangan mereka, serta do’akan semoga pengorbanan mereka punya nilai ibadah disisi-Nya;
* Wariskan pula kemerdekaan ini kepada generasi kita berikutnya dalam kondisi yang “lebih baik”.
2. Tanggung Jawab.
Sebagai deorang anak bangsa, baik secara individu maupun kolektif kita mempunya beban dan tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan yang telah kita warisi ini, dengan hal-hal yang positif. Ingat, penjajahan seca fisik memang sudah tidak ada lagi, akan tetapi mereka telah berubah, bertransformasi menjadi penjajahan dalam bentuk ekonomi, politik, budaya , ideologi, dan seterusnya.
Tanggung Jawab Individu
* Jadilah warga negara yang baik, yang taat hukum;
* Menanamkan kesadaran nasionalisme yang dimulai dari diri, keluarga dan terus kepada lingkungan masyarakat;
* Berkontribusi positif sesuai kedudukan, profesi, posisi, atau afilisasi.
Kolektif
* Artinya kita menerima tanggung jawab atas warisan Kemerdekaan ini secara bersama-sama dalam suatu komunitas, perkumpulan, organisasi, lembaga, atau partai politik, yang berorientasi untuk membangun dan mengisi kemerdekaan;
* Mengambil peran di institusi-institusi tersebut, baik itu formal maupun informal sesuai dengan bidang dan kedudukan masing-masing, untuk ikut ambil bagian dalam menciptakan keutuhan dan kedaulatan bangsa, guna mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur.
Dengan demikian mari kita sadari, bahwa:
✓ Kemerdekaan yang tengah kita nikmati sekarang ini adalah hasil dari perjuangan dan pengorbanan para pejuang terdahulu;
✓ Mereka, para pejuang telah “mewariskan kemerdekaan” bangsa ini kepada kita. Atau dengan ungkapan lain “KITA ini adalah PEWARIS dari KEMERDEKAAN” itu;
✓ Sebagai PEWARIS, kita semua BERKEWAJIBAN dan BERTANGGUNG JAWAB untuk merawat, mempertahankan, mengisi, kemerdekaan ini untuk mewujudkan bangsa yang berdaulat, adil dan makmur;
✓ Wariskan pula Kemerdekaan yang kita nikmati ini kepada generasi sesudah kita nantinya ,dalam keadaan yang lebih baik.
Realita yang kita alami sekarang ini adalah wujud dari derita dan pengorbanan para pejuang dan pahlawan kita terdahulu. Sudah barang tentu kita sebagai pewaris dituntut untuk mensyukuri dan mengisi kemerdekaan tersebut. Jangan khianati cita-cita pendiri bangsa. Jangan buat mereka kecewa dan terluka. Jangan sampai teriris hati mereka yang telah istirahat di alam sana, oleh sikap dan perlakuan kita terhadap warisannya, yaitu negara REPUBLIK INDONESIA MERDEKA.
“Jangan Tanyakan Apa Yang Diberikan Negara Kepadamu, Akan Tetapi Tanyakanlah Apa Yang Dapat Kamu Berikan Kepada Negaramu” (tulisan ini disarikan dari berbagai sumber)
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA, 17 AGUSTUS 1945 – 17 AGUSTUS 2025.
Pekanbaru, 14 Agustus 2025.